Karena Habel percaya pada penyataan Allah mengenai korban-korban, maka ia mempersembahkan korban domba yang bertentangan dengan korban Kain yang tak berdarah. Oleh karena itu Habel merupakan tipe dari Kristus dalam hidupnya sebagai gembala, dalam persembahannya dan dalam kematianya. (Yesus Kristus Tuhan Kita , hal. 56).
Ketika Kain lahir, Hawa sangat mengucap syukur dan berpikir bahwa Kain inilah yang dijanjikan Allah dalam Kejadian 3:15. Hawa berkata, “Aku telah mendapatkan seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan.” Kemudian lahirlah anak kedua dan diberi nama Habel.
dalam cerita Kain dan Habel (Kej. 4:1-16), diperkenalkan konsep keadilan yang paling bersifat alamiah. Maksudnya, ide keadilan muncul dalam kisah hubungan kakak-beradik yang berakhir pada kematian sang adik yang terbunuh oleh kakaknya sendiri. Tindakan pembunuhan ini dilihat sebagai ketidakadilan di mata Allah. Narasi ini menjelaskan bahwa
Kisah ini mengilustrasikan konflik, cemburu, dan konsekuensi dari tindakan yang jelek. Ini juga mengajarkan pentingnya memberikan yang terbaik kepada Tuhan d
Kejadian 4:1-16. Kain dan Habel. 4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." 4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain.