Macammacam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut : - Amorf : partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin - Oolitik : tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm - 2mm - Pisolitik : memiliki karakteristik
Batuan sedimen merupakan salah satu jenis batuan yang dihasilkan dari pelapukan batuan beku. Batuan beku yang lapuk atau hancuran batuan kerak bumi akan diangkut berbagai media seperti air, angin maupun es, kemudian diendapkan di tempat lain baik di daratan maupun di laut. Batuan sedimen ini pada awalnya lunak, kemudian mengalami proses pembatuan sehingga menjadi sedimen termasuk dalam kategori batuan sekunder. Hal tersebut disebabkan karena material pembentuknya merupakan hasil dari pelapukan mekanik dan pelapukan kimia batuan yang sudah ada sebelumnya. Terdapat berbagai jenis batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik dan non klastik. Apa saja contoh dari batuan sedimen klastik dan non klastik? Penjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai sedimen jenis klastik merupakan batuan yang pembentukannya berasal dari pecahan batuan asal atau pengendapan kembali oleh organisme pengurai baca Batuan Endapan. Batu asalnya dapat berupa batuan sedimen itu sendiri, batuan metamorf atau batuan beku baca Batuan Beku Luar. Fragmen batuan diperoleh dari proses pelapukan batuan baik mekanik maupun kimia yang kemudian mengalami erosi dan terbawa oleh media pembawa menuju suatu cekungan untuk diendapkan. Contoh batuan sedimen klastik yaitu BreksiBatu breksi mempunyai butiran- butiran batuan yang bersifat coarse. Batu ini terbentuk dari proses sedimentasi fragmen- fragmen yang memiliki ukuran antara 2 sampai 256 milimeter. Ukuran tersebut tergolong ke dalam ukuran batuan yang kasar. Fragmen- fragmen batuan ini mempunyai bentuk runcing dan menyudut. Fragmen tersebut berasal dari hasil longsoran yang mengalami itu, fragmen batu breksi juga bisa berasal dari kumpulan fragmen di bagian dasar suatu lereng yang telah mengalami sedimentasi. Campuran dari batu gamping, granit, kuarsit, kuarsa dan rijang bisa menjadi komposisi dari batu breksi. Batu breksi yang berukuran besar bisa diakibatkan oleh pengendapan material yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi baca Dampak Letusan Gunung Berapi. Material tersebut mengendap di sungai atau danau di sekitar lereng gunung konglomerat memiliki struktur yang hampir sama dengan batu breksi. Komposisinya terdiri dari campuran atau sejenis kuarsa, granit, rijang dan lain sebagainya. Ukurannya juga berkisar antara 2 hingga 256 mm. Perbedaan batu konglomerat dengan batu breksi terletak pada bentuk fragmennya. Bentuk batu breksi runcing, sedangkan fragmen batu konglomerat memiliki bentuk agak bulat. Bentuk bulat tersebut akibat dari proses transport yang terjadi pada material- material pasirBatu pasir atau standstone adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses sedimentasi butiran pasir. Butiran- butiran pasir terbawa oleh media pembawanya seperti angin laut, deburan gelombang laut dan aliran sungai. Pasir- pasir tersebut kemudian terkumpul pada suatu tempat. Butiran- butiran batu pasir berukuran antara 0,1 hingga 2 mm. Batu pasir tersusun dari berbagai variasi komposisi. Ada yang tersusun dari kuarsa dan feldspar banyak terdapat di lapisan kulit bumi, ada pula yang memiliki komposisi pecahan batuan sabak, riolit, basalt dan sedikit bijih besi serta pasir mempunyai berbagai jenis warna seperti warna coklat, coklat muda, abu- abu, merah, putih dan kuning. Karena bersifat keras, tahan terhadap cuaca dan mudah dibentuk, batu pasir banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan membuat bangunan dan jalan. Selain itu, batu pasir juga digunakan sebagai batu pengasah untuk menajamkan pisau. Batu pasir dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 jenis, yakni graywacke, quartz sandstone dan arkose baca Jenis Jenis Batuan.Batuan Sedimen Non KlastikBatuan sedimen non klastik terdiri atas batuan sedimen kimiawi dan batuan sedimen organis. Batuan sedimen kimiawi terjadi karena proses pengendapan kimiawi, seperti pengendapan dan pengikisan oleh air yang mengandung banyak garam evaporit. Sedangkan batuan sedimen organis terjadi karena aktivitas organisme terutama mikro organisme. Contoh batuan sedimen non klastik yakni Batu baraBatu bara disebut juga dengan coal, merupakan batuan sedimen non klastik yang terbentuk dari hasil kompaksi material organik seperti akar, batang atau daun tumbuhan. Proses pembentukannya terjadi di daerah beriklim tropis dengan air yang mengandung sedikit oksigen seperti daerah rawa- rawa. Bagian- bagian tubuh tumbuhan yang jatuh ke rawa akan lama akan semakin banyak bagian tumbuhan yang mengendap dan terakumulasi. Setelah terkumpul, material- material tersebut akan terkubur oleh material lain sehingga tekanannya bertambah. Tekanan tersebut akan mengeluarkan air lalu mengalami kompaksi dan terbentuklah batu bara. Pada umumnya batu bara berwarna coklat kehitaman dengan tekstur amorf, tebal dan berlapis. Batu ini tersusun dari humus dan karbon dengan pencahan yang berdifat gampingBatu gamping atau batu kapur limestone adalah batuan sedimen non klastik yang tersusun dari mineral utama berupa kalsit CaCO3. Batu ini mempunyai berbagai variasi tekstur. Ada yang bertekstur rapat, oolit atau kristalin, afanatis hingga berbutir kasar. Pembentukan batu gamping diakibatkan adanya proses organisme atau proses anorganik. Pembentukan batu gamping kebanyakan terjadi di laut dangkal yang tenang dan hangat. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang baik bagi organisme untuk membentuk cagkang dan organisme bercangkang mati, kalisium karbonat yang terdapat pada cangkang tersebut akan menjadi sumber bahan pembuatan batu gamping. Tidak hanya dari organisme bercangkang, kalsium karbonat juga bisa di dapatkan dari air laut. Batu gamping yang terbentuk dari kalsium karbonat air laut dikategorikan sebagai batuan sedimen kimia, akan tetapi jumlah batu gamping jenis tersebut tidak sebanyak batu gamping yang terbentuk dari cangkang organisme. Ada beberapa jenis batu gamping, diantaranya adalahChalk – Batu gamping ini memiliki tekstur yang halus dan lembut dengan warna abu-abu – Batu gamping jenis tersebut memiliki tekstur kasar yang yang tersusun dari sisa-sisa cangkang – Sesuai dengan namanya, batu gamping fossiliferous memiliki kandungan fosil di – Batu ini merupakan batu gamping padat mempunyai butiran yang halus dengan ukuran yang relatif – Batu gamping oolitic tersusun dari kalsium karbonat jenis “oolites” dengan bulatan kecil yang terbentuk dari hasil presipitasi konsentris kalsium – Batu ini biasanya terbentuk di dalam gua dan menghasilkan kenampakan berupa stalakmit, stalaktit, dan flowstone.
UniversitasGadjah Mada 1 BAB IV BATUAN SEDIMEN KLASTIK IV.1. PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN KLASTIK Asal mula mula batuan sedimen klastik adalah akibat dari proses-proses yang menyangkut siklus sedimentasi (pelapukan - erosi - transport - sedimentasi - diagenesa). Dalam batuan sedimen kelompok mineral penyusunnya adalah : a. Mineral autigenic Terbentuk di daerah sedimentasi dan langsung diendapkan– Selamat datang untuk para pembaca setia Pada kesempatan sebelumnya sudah membahas tentang batuan malihan metamorf dan untuk kesempatan kali ini akan membahas tentang batuan sedimen. Untuk itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal – kristal dari berbagai jenis mineral, atau pecahan Kristal mineral – mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organmisme. Pembentukan berbagai macam mineral di alamakan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organis serta proses penguapan / evaporasi. Batuan beku diklasifikasikan cara terbentuknya Batuan sedimen klastik Batuan sedimen non-klastik Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis yang terbentuk melalui tiga cara utama pelapukan batuan lain clastic; pengendapan deposition karena aktivitas biogenik; dan pengendapan precipitation dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Batuan sedimen batuan endapan adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong traction, terbawa secara melompat-lompat saltion, terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut salution. Klasifikasi lebiih lanjut seperti berikut Berdasarkan proses pengendapannya batuan sedimen klastik dari pecahan pecahan batuan sebelumnya batuan sedimen kimiawi dari proses kimia batuan sedimen organik pengedapan dari bahan organik Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut batuan sedimen aerik udara batuan sedimen aquatik air sungai batuan sedimen marin laut batuan sedimen glastik gletser Berdasarkan tempat endapannya batuan sedimen limnik rawa batuan sedimen fluvial sungai batuan sedimen marine laut batuan sedimen teistrik darat Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Penamaan tersebut adalah breksi, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung. Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm Baca Juga Atmosfer Bumi Terdiri Dari Beberapa Lapisan Yaitu Proses Terbentuknya Batuan Sedimen Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan Pemampatan Compaction Penyimenan Cementation Penghabluran semula Recrystallization terutamanya sedimen karbonat Pemampatan compaction Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti syal, sedimen lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan menjadi lebih nipis, porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus. Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan dan pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusan menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yang tinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan pressure solution. Silika yang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen. Penyimenan cementation Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan rongga pore fluids akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya tumbuh-tambah atau tumbuh-lampau atau pertumbesaran overgrowths mineral yang sedia ada. Jenis simen yang utama ialah kuarza dan kalsit. Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan biasanya berlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia boleh mengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan tekanan. Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil daripada pelarutan organisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Simen kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan sekitaran karbonat. Penghabluran Semula recrystallization Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa adanya perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan saiz boleh berlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit menjadi bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah. Baca Juga Susunan Lapisan Planet Bumi Beserta Penjelasannya Jenis-Jenis Batuan Sedimen Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu Terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara sedimen yang termasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit. Mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan luar lembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen ini ke lembangan pengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen allochthonous. Antara yang termasuk dalam kumpulan ini ialah konglomerat, volkanoklastik. Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada beberapa jenis, bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas batuan sedimen yang utama ialah Terrigenous detrital atau berklas / klastik – clastic. Batuan klastik merupakan batuan yang puncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah diendapkan dalam lembangan baru setelah mengalami proses pengangkutan. Antara nama batuan utama yang terdapat dalam kumpulan ini ialah;Konglomerat atau breksia, Batu pasir,Batu lodak, & Syal. Sedimen endapan kimia / biokimia Chemical/biochemical. Batuan endapat kimia merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan kimia daripada larutan, ataupun terdiri daripada endapan hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika atau berfosfat dan lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah Evaporit, Batuan sedimen karbonat batu kapur dan dolomit, Batuan sedimen bersilika rijang, & Endapan organik batu arang. Batuan volkanoklastik Volcanoclastic rocks. Batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini akan terendap seperti sedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan ini ialah; Batu pasir bertuf & Aglomerat. Berdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi, dapat digolongkan atas Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contoh gosong pasir, flood plain, natural levee, alluvial fan, delta, dan sebagainya. Sedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh sand dunes, tanah loss, dan sebagainya. Sedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser Contoh morena, drumline. Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada yang terdorong trection, terbawa secara melompat-lompat saltion, terbawa dalam duspensi, ada pula yang solution. Berdasarkan terbentuknya lingkungan pengendapan , batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu Sedimen laut marine, diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya. Sedimen darat teristris/kontinen, prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai aluvium, endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun aeolis, dan sebagainya. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa limnis. Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baik berdarkan genetis maupun diskriptif. Secara genetis disimpulkan dalam dua golongan Pettijohn, 1975 ddan W. T. Huang, 1962 BatuanSedimen Klastik Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals mineral yang terbentuk di lingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung. Allogenic mineral mempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada yang telah mengalami tahap transportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi. Beberapa contoh mineral ini, antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite, montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet. Batuan Sedimen Non-Klastik Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak sekali dijumpai Authigenic mineral mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau lingkungan sedimenasi. Beberapa contoh Authigenic mineral yaitu gypsum, anhydrite, kalsit, dan halit. Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan dan fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian batuan sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran kristal dilakukan oleh Howell dan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut Makrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari 0,75mm. Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga 0,75mm. Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga 0,2mm. Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari 0,01mm Baca juga artikel lainnya Penjelasan Batuan Di Indonesia Beserta Jenis Dan Contohnya Tekstur Batuan Sedimen Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang berkaitan dengan butir sedimen, mulai dari ukuran butir, bentuk butir, hingga orientasi. Proses pembentukan batuan sedimen dapat kita lihat pada strukturnya. Dari tekstur, kita juga dapat mengintepretasikan lingkungan sedimenasi suatu batuan sedimen. Tekstur Batuan Sedimen Klastik Unsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut Fragmen, butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir. Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil daripada fragmen, dan mengisi sela- sela diantara fragmen, serta diendapkan bersama fragmen. Semen, material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah fragmen dan matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi. Untuk mengukur ukuran butir pada batuan sedimen klastik digunakan skala Wentworth 1922. Ukuran Butir mm Nama Butir >256 Bongkah 64-256 Brangkal 4-64 Kerakal 2-4 Kerikil 1-2 Pasir Sangat Kasar ½-1 Pasir Kasar ¼-½ Pasir Sedang 1/8-1/4 Pasir Halus 1/16-1/8 Pasir Sangat Halus 1/16-1/256 Lanau Lempung Skala Wentworth Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut Jenis Pelapukan Jenis Transportasi Waktu / jarak Transport Resistansi Bentuk Butir Bentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama, membulat konglomerat. Dan kedua adalah meruncing Breksi. Tingkat kebundaran butir batuan sedimen klastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut Komposisi butir Ukuran butir Jenis proses transprtasi Jarak transport Butiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar dibandingkan batuan yang kurang resisten. Butiran yang ukurannya diatas 64 mm akan lebih bundar dibandingkan yang berukuran lebih kecil. Jarak transport berpengaruh pada tingkat kebundaran. Semakin jauh jarak transport, maka akan semakin bundar. Pemilahan atau Sortasi Terdiri atas sortasi baik dan sortasi buruk. Sortasi baik, jika ukuran butir merata atau sama besar. Sortasi buruk, jika ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan matrik. Kemas Kemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan. Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan. Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik Pada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau yang biasa disebut monomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan sedimen non-klastik biasanya dengan memperhatikan kenampakan kristal penyusunnya. Macam-macam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm – 2 mm. Pisolitik, memiliki karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang lebih besar, lebih dari 2 mm. Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran yang sama besar. Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besar. Ukuran butir kristal batuan sedimen non-klastik dibedakan atas Berbutir kasar, dengan ukuran >5 mm Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5 mm Berbutir halus, dengan ukuran <1 mm Baca Juga Pengertian Magma, Lava Dan Lahar Pada Gunung Berapi Struktur Batuan Sedimen Secara umum, struktur batuan sedimen terbagi atas 2 macam Struktur Syngenetik, struktur ini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen, kerap kali disebut sebagai struktur primer batuan. Struktur Epiginetik, struktur ini terbentuk setelah terbentuknya kekar, sesar, dan lipatan. Struktur Sygenetik batuan sedimen terklasifikasikan atas dua bagian, karena proses fisik dan karena proses biologi. Karena Proses Fisik Struktur Eksternal, kenampakan struktur batuan sedimen yang terlihat secara keseluruhan di lapangan. Contoh struktur eksternal, antara lain sheet, lensa, wedge, dan prisma tabular. Struktur Internal, kenampakan struktur ini terdapat pada bagian dalam batuan sedimen. Macam-macam struktur internal adalah sebagai berikut Perlapisan dan Laminasi Perlapisan dan laminasi terbentuk karena terjadi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Jika tebalnya lebih dari 1 cm, maka disebut perlapisan. Jika tebalnya kurang dari 1 cm, maka disebut laminasi. Macam-macam laminasi dan perlapisan Perlapisan / laminasi sejajar, lapisan / laminasi tersusun secara horisontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya. Perlapisan / laminasi silang siur, lapisan / laminasi saling memotong satu dengan yang lainnya. Gradaed Bedding, dimana butiran-butiran berubah secara gradual. Kenampakan Pada Permukaan Lapisan Ripple Mark, bentuk permukaan bergelombang, karena adanya arus. Flute Cast, bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus. Mud Cracks, bentuk retakan pada lapisan lumur, pada umumnya memiliki bentuk poligonal. Rain Marks, kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan. Struktur Yang Terjadi Karena Deformasi Load Cast, lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat beban yang ada diatasnya. Convolute Structure, liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi. Sandstone Dike and Siil, timbul karena pasir dapat terinjeksi pada lapisan sedimen yang di atasnya. Karena Proses Biologi Jejak Track and Trail Track, merupakan jejak yang berupa tapak organisme. Sedangkan Trail adalah jejak yang berupa seretan bagian tubuh organisme. Galian Burrow Merupakan lubang akibat dari akitivitas organisme Cetakan Cast and Mold Mold merupakan cetakan bagian tubuh organisme. Sedangkan Cast adalah cetakan dari Mold. Struktur Sedimen Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan Pettijohn, 1975 , dapat dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu Struktur Sedimen Primer Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimenasi dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. Suhartono, 1996 47 Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam batuan sedimen. Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar flat bedding, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro micro-crosslamination, yaitu adanya kesan riak. Mohamed, 2007. Struktur Sedimen Sekunder Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimenasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain beban, rekah kerut, jejak binatang. Struktur Sedimen Organik Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya. Antara lain kerangka, laminasi pertumbuhan. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Batuansedimen klastik/mekanik. Batuan sedimen ini adalah batuan yang terbentuk karena proses mekanik sehingga tidak merubah susunan kimia batuaan awalnya. Contohnya batuan di hulu pegunungan terangkut oleh air lewat sungai lalu hanur menjadi butiran lebih kecil dan mengendap di wilayah hilir dalam bentuk pasir atau kerikil. Contoh batuan
BatuanSedimen Non Klastik - Evaporasi Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps - November 07, 2011 1.1 Evaporasi Evaporite deposits terbentuk oleh penguapan air danau atau air laut. Lapisn-lapisan presipitasi garam merupakan akibat dari penguapan. Garam yang
.