QS5:58 Quran Surat Al Maidah Ayat 58 terjemah bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag) Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh Abdullah Muhammad Basmeih. Al Maidah dalam bahasa
Mengenal Al Maidah Ayat 48 Hello Readers! Kali ini, kita akan membahas tentang salah satu ayat dalam Al Quran yang cukup terkenal, yaitu Al Maidah ayat 48. Ayat ini sering dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat Muslim, terutama dalam menghadapi perbedaan pendapat dengan orang lain. Mari kita telusuri makna dan pesan moral yang terkandung dalam ayat Maidah ayat 48 menyatakan, “Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, dan menjelaskan kitab-kitab yang lain, serta sebagai penjelas segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”. Makna Al Maidah Ayat 48 Dalam ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa Al Quran sebagai kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. membawa kebenaran dan membenarkan apa yang telah ada sebelumnya. Al Quran juga menjelaskan kitab-kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berserah diri dari Al Maidah ayat 48 adalah bahwa Al Quran adalah kitab suci yang mengandung kebenaran dan petunjuk bagi umat manusia. Kitab suci ini juga membenarkan apa yang telah ada sebelumnya dan memberikan penjelasan yang lebih lengkap tentang agama Islam. Pesan Moral Al Maidah Ayat 48 Selain makna yang terkandung di dalamnya, Al Maidah ayat 48 juga menyampaikan pesan moral yang sangat penting bagi umat Muslim. Pesan moral ini adalah tentang pentingnya saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat dalam kehidupan Al Maidah ayat 48, Allah SWT menegaskan bahwa Al Quran adalah sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berserah diri kepada-Nya. Ini menunjukkan bahwa sebagai umat Muslim, kita harus memegang teguh nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang terkandung dalam Al hal ini tidak berarti kita harus memaksakan pandangan kita kepada orang lain. Sebaliknya, kita harus menghormati perbedaan pendapat dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, terlepas dari perbedaan agama, suku, ras, dan lain sebagainya. Kaitannya dengan Kehidupan Bermasyarakat Al Maidah ayat 48 juga memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang memerlukan kerjasama dan kesepakatan dengan orang situasi tersebut, kita harus mampu menghargai perbedaan pendapat dan mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak. Hal ini akan membantu kita menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai. Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang Al Maidah ayat 48 yang memiliki makna dan pesan moral yang sangat penting bagi umat Muslim. Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya memegang teguh nilai kebenaran dan keadilan, serta menghormati perbedaan pendapat dalam kehidupan artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam memahami ajaran agama Islam, serta membantu kita menciptakan lingkungan yang lebih baik dan harmonis. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
BelajarTajwid Surat Al Maidah Ayat 48 Beserta Penjelasannya - Islamitu. Al Maidah Ayat 2-3 Tolong menolong isi kandungan arabnya arti perkata. Al Maidah Ayat 48: Bacaan Latin dan Terjemahannya. Tajwid Surat Al Maidah Ayat 16 - MasRozak dot COM. Berikut ini merupakan hal-hal yang dilarang dalam qs al maidah ayat 90 kecuali (D)
JAKARTA, - Isi surat Al-Maidah ayat 48 menjelaskan mengenai turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Baca Juga Surat Al-Maidah merupakan surat ke-5 dalam Alquran dan terdiri dari 120 ayat. Surat Al-Maidah diturunkan di Kota Madinah. Dalam Bahasa Indonesia, Al Maidah artinya hidangan. Kandungan ayat dalam Alquran penting untuk dipelajari termasuk ayat 48 yang membahas tentang turunnya Alquran. Baca Juga Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis 8/6/2023, telah merangkum isi surat Al-Maidah ayat 48 sebagai berikut. Surat Al-Maidah Ayat 48 وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Baca Juga "Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq. Likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt. Baca Juga Ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn." Artinya “Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran. Membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,” QS Al Maidah 48. Isi Surat Al-Maidah Ayat 48 Surat Al-Maidah ayat 48 menjelaskan mengenai turunnya Alquran sebagai kitab yang sempurna, pembawa kebenaran yang menyeru manusia kepada kebenaran. Alquran merupakan kitab suci yang turun untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya yakni Taurat, Injil dan Zabur. Dalam Alquran menjelaskan mana yang salah dan benar. Dalam ayat ini juga menerangkan jika Alquran adalah sebaik-baiknya pedoman. Sebagai Muslim, setiap keputusan harus berdasarkan dari Alquran dan tidak boleh bertentangan. Pada surat Al-Maidah ayat 48 juga menjelaskan jika setiap kitab memiliki syariatnya masing-masing. Injil memiliki syariat, Taurat memiliki syariat, begitu juga dengan Alquran. Dalam Alquran Allah halalkan apa saja yang dikehendaki-Nya halal dan mengharamkan apa yang dikehendaki-Nya haram. Editor Oktiani EndarwatiFollow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.
ArtiTerjemahan : Wahaī kaumku! māsuklah ke tanah sucī (Palestīna) yang telah dītentukan Allah bagīmu, dan jangānlah kamu berbalīk ke belakang (karena takut kepada musuh), nantī kamu menjadī orang yang rugī. QS. Al Ma’idah ayat 22.
Arti Perkata Surat Al Maidah Ayat 48 – Surat al-Maidah adalah salah satu surat dalam Al Quran. Sura kelima, terdiri dari 120 ayat dan diklasifikasikan sebagai Sura Madaniyyah, yang berarti Pesta. Ada banyak topik dalam Surah ini. Di bawah ini adalah ulasan pertanyaan Chhota Bhai beserta pertanyaan terkait lainnya. Untuk tulisan Arab, lihat gambar terlampir. Untuk menerjemahkan, Anda dapat melihat di bawah ini dan mencocokkan angka dengan jawaban yang terlampir di gambar Arti Perkata Surat Al Maidah Ayat 48Surah Al Maidah Ayat 1 Beserta Tajwid Dan PenjelasanyaLatihan Soal Qs. Al Maidah 48 WorksheetLaporan Profesional Guru Pai Di SekolahUts Pai Fauzan Muhammad Affandie, Xi Musik 2Bacaan Surat Al Maidah Ayat 48 Dan KandungannyaHukum Tajwid Surat Al Isra Ayat 26Arti Perkata Surat Al Hujurat Ayat 13Hukum Menyentuh Mushaf Dan Melafadzkan Al Quran Bagi Wanita Haidh & BerhadatsJual Quran Surat Al Maidah Ayat 48 Harga Terbaik & Termurah April 2023Surat Al Maidah Ayat 90 91 Beserta Arti PerkataHukum Tajwid Pada Surat Al Maidah Ayat 48 Beserta BuktinyaPdf studi Terjemahan M. Quraish Shihab لَى Tuhan memberkatimu Surah Al Maidah Ayat 1 Beserta Tajwid Dan Penjelasanya Wa-anjalna ilaikal kitaba bil haqqi mushaddikan lima tapi yadaihi minal kitabi wamuhaiminan alayhi fahkum baynahum bima anzalallahu wala tattabi’ ahwa-ahum amma ja-aqa minal haqeena zaqbaynalina zaina. Ummatan wahidatan walakin liabluwakum fi ma ataqum fastabikul kiarati illallahi marjiukum zamian fayunabbi-ukum bima kuntum fihi tanjunglifuun a Artinya “Dan aku telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, yaitu batu ujian dari yang diturunkan sebelumnya dan kitab-kitab lainnya; maka biarlah Allah menilai kamu menurut apa yang telah Dia turunkan, dan kebenaran telah datang kepadamu.” tidak menyerah dan mengikuti insting mereka. Untuk setiap negara Anda, Kami membuat aturan dan pedoman yang jelas. Jika Allah berkehendak, Dia akan membuat Anda satu bangsa, tetapi Allah akan. Uji diri Anda dalam kaitannya dengan apa yang Dia berikan kepada Anda, jadi bersainglah dalam perbuatan baik. Hanya Allah tempat kembalimu, lalu Dia akan mengabarimu tentang apa yang pernah kamu bantah.” Saya harap jawaban Anda dapat membantu, jika Anda masih memiliki pertanyaan lain, silakan ajukan pertanyaan Anda. B Pengetahuan Alhakim Bahasa Arab / Ringkasan Dokumen Luqman Pertanyaan Baru ا الشمس العربية لمدرستك للاوت Bisakah kita makan makanan haram jika kita tidak mendapatkan makanan halal? Beri tahu saya pendapat Anda! Sebutkan masjid-masjid yang dibangun setelah masjid Nabawi hanya 3 Kapan umat Islam mendirikan sholat Jum’at? Selain arti dan kandungan kata tersebut, artikel ini memberikan pengertian dari surat Al Baqarah ayat 280. Latihan Soal Qs. Al Maidah 48 Worksheet Artinya “Dan jika penghutang dalam kesulitan, beri dia waktu istirahat sampai dia merasa cukup. Dan berikan sedekah sebagian atau seluruh hutang, jika kamu mengetahuinya, itu lebih baik untukmu.” Ayat al-Baqarah 280 Dan bagi mereka yang kesulitan membayar utangnya, atau kesulitan membayar utangnya, beri mereka waktu ekstra untuk membayar sampai mendapat keringanan. Dan jika Anda menyumbangkan sebagian atau seluruh hutang untuk amal, maka itu lebih baik bagi Anda, dan membantu debitur lebih cepat atau membebaskannya dari hutang, jika Anda tahu betapa besarnya pahala Allah. Dan ketakutan atau menghindari hukuman akan datang pada hari yang paling mengerikan, ketika Anda semua akan kembali kepada Allah, yaitu ketika Anda mati dan kemudian Anda akan dibangkitkan. Laporan Profesional Guru Pai Di Sekolah Kemudian setiap orang dibalas sepenuhnya sesuai dengan perbuatannya dan mereka tidak dirugikan, yaitu tidak dirugikan, bahkan perbuatan baik sangat diuntungkan oleh rahmat orang-orang. 3. Jika ada hutang dari orang yang tidak mampu membayarnya, usahakan untuk membebaskannya dari hutangnya dengan cara membebaskan seluruh atau sebagian hutangnya atau dengan cara lain. Prediksi skor U 22 Myanmar vs U 22 Timor Leste SEA Games 2023 Skor langsung, susunan pemain, dan rekor head-to-head Prediksi Skor Filipina U 22 vs Kamboja U 22 SEA Games 2023 Skor Langsung, Susunan Pemain, dan Rekor Head-to-Head Uts Pai Fauzan Muhammad Affandie, Xi Musik 2 Daftar HP gaming terbaik dan termurah antara lain Poco M5S dan Samsung Galaxy A34 5G siap untuk PUBG mobile Bocoran harga Poco F5 dan F5 Pro di Twitter! Sebelum rilis ke-9, lihat spesifikasi dan harganya di sini Inilah kabupaten paling sepi di Demak Jawa Tengah. Jumlah penduduknya hanya 600 jiwa/km2. Kau bisa menebaknya? Cobalah hari ini! Jangan mengaku bermata tajam jika Anda tidak dapat menemukan perspektif lain dalam 10 detik. Bacaan Surat Al Maidah Ayat 48 Dan Kandungannya Halo adik-adik, apa kabar? Semoga tetap baik-baik saja dan tetap sehat serta selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nah, pada artikel kali ini akan dituliskan contoh bacaan hukum tajwid di QS Al-Maidah ayat 48, cara membacanya dan alasannya, Brainly! Namun sebelum lanjut ke pembahasan utama, istilah-istilah tajwid termuat dalam QS. Al-Maydah ayat 48, Pertama dia mengulas sedikit tentang Surat Al Maydah. Surat Al-Maidah sendiri merupakan surat kelima dalam daftar Surat Al-Qur’an yang memiliki total 120 ayat. Hal ini terdapat pada ayat 1-82 Juz 6 dan ayat 83-120 pada Juz 7. Surat al-Ma’idah merupakan surat Madaniyyah atau surat yang ditujukan ke Madinah dan tergolong dalam pengertian hari raya. . Jika Anda sudah mengetahui sedikit tentang Surat Al-Maydah, Anda akan berbagi di sini daftar tata cara tajwid yang terdapat dalam QS. Al-Maidah ayat 48 lengkap dengan penjelasan, alasan dan cara membacanya Berikut teks 62 Hukum Tajwid dalam QS. Al-Maidah ayat 48 lengkap dengan nalar, nalar dan cara membacanya Hukum Tajwid Surat Al Isra Ayat 26 Bunyinya 2 sampai 5 vokal ketika satu kalimat memiliki mad thabi’i dan menghadapi hamzah di kalimat lain. Artinya, kami menemukan alif nol, garis vertikal di atas menunjukkan alif nol. Ada alif di elm duduk dengan kaf qawmariyyah, membacanya melalui Izharkan membaca dengan jelas alif elm. Karena kata i ditemukan dengan alif dibatalkan, tanda vertikal di atas ta menandakan kehadiran orang yang saleh. Bacaan panjang untuk 2 vokal atau 1 alif Arti Perkata Surat Al Hujurat Ayat 13 Hai Tanwin mencari Ain. Cara membacanya adalah, biksu mati atau tanwin dibaca dengan jelas dengan bunyi “n” dan tanpa menggunakan sin. Artinya, Pagal Thabi’i dalam satu kalimat berhadapan dengan hamzah dalam kalimat lain yang dibaca dari 2 sampai 5 vokal. Karena ada mim bartsidid, maka cara membaca dosa adalah dengan memasukkan kata kata sebelumnya pada kata mim kemudian dilanjutkan mad thabi’i, karena alif meninggal sebelum kata fatah disejajarkan, bacaannya panjang 2 vokal. Yaitu menemukan alif cacat, yang di atasnya terdapat garis fathah vertikal yang menandakan adanya alif cacat Hukum Menyentuh Mushaf Dan Melafadzkan Al Quran Bagi Wanita Haidh & Berhadats Bagaimana biksu mati ditemukan dalam huruf elam, cara membaca suara biksu mati dipertahankan dalam huruf elam dan tidak ada reverb yang digunakan. Yang satu memiliki mad thabi’i dan yang lainnya memiliki 2 sampai 5 vokal sebelum hamzah. Artinya, orang bodoh yang huruf pertamanya adalah Hamza menggunakan simbol MAD vertikal berdiri atau horizontal berbaring atau Dhoma yang disejajarkan terbalik, terkadang tidak disejajarkan secara vertikal atau horizontal dan vertikal atau horizontal. Pengganti baris terbalik atau Dhamah Hamza, panjangnya 2 vokal. Kemudian ada thaabi’i gila, yaitu digabungkan dengan alif nol, tanda fatah vertikal yang menunjukkan adanya alif nol. Jual Quran Surat Al Maidah Ayat 48 Harga Terbaik & Termurah April 2023 Pada akhir kalimat terdapat thabi’i tolo di depan kata hidup, wakaf pada akhir kalimat menjadikan kata mati, bacaan terdiri dari 2 sampai 6 suku kata. Karena pengaturan yang tidak berarti bahwa karakter mati setelah buah sukun ya. Bacaan panjang untuk 2 vokal atau 1 alif Karena ada alif mati sukun setelah huruf fatah. Baca 2 vokal atau panjang 1 alif. Bagi anak laki-laki yang ingin mengetahui lebih jauh tentang ilmu tajwid yang terkandung dalam Surat Al-Maun, dapat menonton video dari SMK Negeri 7 Kendal, Kabupaten Kendal berikut ini. Video di bawah ini menjelaskan lebih detail tentang tata cara tajbid yang harus dicantumkan dalam surat. Surat Al Maidah Ayat 90 91 Beserta Arti Perkata Oleh karena itu, publikasi ini kami hadirkan contoh hukum tajwid dalam Al-Qur’an Surat Al-Maydah ayat 48 tentang cara membaca kedua hukum tersebut, baik hukum tajwid pada tingkat dasar maupun menengah. Level Melalui artikel ini, saya berharap dapat membantu proses belajar Anda dalam memahami hukum yang berkaitan dengan bacaan bacaan. Mantra Suqabumi – Berikut adalah arti kata dari surat Al Baqarah ayat 280 lengkap dengan isi dan artinya. Selain arti kata dan isi artikel ini juga memberikan arti dari surat Al Baqarah ayat 280. Artinya “Dan jika penghutang dalam kesulitan, beri dia waktu istirahat sampai dia merasa cukup. Dan berikan sedekah sebagian atau seluruh hutang, jika kamu mengetahuinya, itu lebih baik untukmu.” Ayat al-Baqarah 280 Dan bagi mereka yang kesulitan membayar utangnya, atau kesulitan membayar utangnya, beri mereka waktu ekstra untuk membayar sampai mendapat keringanan. Hukum Tajwid Pada Surat Al Maidah Ayat 48 Beserta Buktinya Dan jika Anda menyumbangkan sebagian atau seluruh hutang untuk amal, maka itu lebih baik bagi Anda, dan membantu debitur lebih cepat atau membebaskannya dari hutang, jika Anda tahu betapa besarnya pahala Allah. Dan ketakutan atau menghindari hukuman akan datang pada hari yang paling mengerikan, ketika Anda semua akan kembali kepada Allah, yaitu ketika Anda mati dan kemudian Anda akan dibangkitkan. Kemudian setiap orang dibalas sepenuhnya sesuai dengan perbuatannya dan mereka tidak dirugikan, yaitu tidak dirugikan, bahkan perbuatan baik sangat diuntungkan oleh rahmat orang-orang. Baca Juga Isi Surat Al Maydah Ayat 9 Allah menjanjikan pahala bagi orang yang beriman dan beramal saleh Pdf studi Terjemahan M. Quraish Shihab 3. Jika Anda memiliki hutang yang tidak dapat Anda bayar, cobalah untuk membantu orang tersebut Al maidah ayat 48 arti perkata, arti dari surat al maidah ayat 48, surah al maidah ayat 48, surat al maidah ayat 48, surat al maidah ayat 48 beserta arti perkata, al maidah ayat 48, arti perkata surah al maidah ayat 32, arti perkata surat al maidah ayat 32, terjemahan perkata surat al maidah ayat 48, arti al maidah ayat 48, arti perkata surat al maidah ayat 8, arti surat al maidah ayat 2 perkata
BacaanQ.S Al Maidah ayat 48 : Bacaan Latin Q.S Al Maidah ayat 48 : Waanzalna ilayka alkitaba bialhaqqi musaddiqan lima bayna yadayhi mina a Bacaan, artinya, kosakata, serta kandungan Ar-Ra'du 11 Bacaan Q.S Ar-Ra'du ayat 11 : Bacaan Latin Q.S Ar-Ra'du ayat 11 : "lahu mu'aqqibaatun min bayni yadayhi wamin khalfihi yahf
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ الماۤئدة ٤٨Pada ayat-ayat yang lalu Allah menerangkan tentang diturunkannya Taurat dan Injil yang mengandung petunjuk dan cahaya, serta adanya kewajiban bagi umat masa itu untuk melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan Kami selanjutnya telah pula menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu, Muhammad, sebagai nabi terakhir, dengan membawa kebenaran yang hakiki, yang membenarkan sebagian isi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil, dan menjaganya dari penyimpangan atau pengubahan yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri, maka putuskanlah perkara yang mereka perselisihkan menurut ketetapan dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah itu dan janganlah sekali-kali engkau mengikuti kemauan dan keinginan nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Ketahuilah bahwasanya untuk setiap umat di antara kamu, di mana saja mereka berada, Kami berikan aturan bagi mereka masing-masing dan jalan yang terang sesuai dengan keadaannya. Kalau Allah menghendaki sesuai dengan kehendak-Nya, niscaya kamu semua akan dijadikan-Nya sebagai satu umat saja, tetapi Allah berkehendak lain, yaitu ingin menguji kamu terhadap karunia dan semua nikmat yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka sebagai jawaban dari semua rahmat yang telah dilimpahkan itu, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan. Ketahuilah bahwa hanya kepada Allah saja kamu semua akan kembali, lalu pada saat itu akan diberitahukan-Nya kepadamu apa saja yang dahulu pernah kamu perselisihkan pada saat menjalani kehidupan di dunia. Dan telah Kami turunkan kepadamu hai Muhammad kitab yakni Alquran dengan kebenaran berkaitan dengan anzalnaa membenarkan apa yang terdapat di hadapannya maksudnya yang sebelumnya di antara kitab dan menjadi saksi atau batu ujian terhadapnya kitab di sini maksudnya ialah kitab-kitab terdahulu. Sebab itu putuskanlah perkara mereka maksudnya antara ahli kitab jika mereka mengadu kepadamu dengan apa yang diturunkan Allah kepadamu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan menyimpang dari kebenaran yang telah datang kepadamu. Bagi tiap-tiap umat di antara kamu Kami beri hai manusia aturan dan jalan maksudnya jalan yang nyata dan agama dan yang akan mereka tempuh. Sekiranya dikehendaki Allah tentulah kamu dijadikan-Nya satu umat dengan hanya satu syariat tetapi dibagi-bagi-Nya kamu kepada beberapa golongan untuk mengujimu mencoba mengenai apa yang telah diberikan-Nya kepadamu berupa syariat yang bermacam-macam untuk melihat siapakah di antara kamu yang taat dan siapa pula yang durhaka maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan berpaculah mengerjakannya. Hanya kepada Allahlah kembali kamu semua dengan kebangkitan maka diberitahukan-Nya kepadamu apa yang kamu perbantahkan itu yakni mengenai soal agama dan dibalas-Nya setiap kamu menurut amal Allah Swt. menyebutkan perihal kitab Taurat yang diturunkanNya kepada Nabi Musa —yang pernah diajak bicara langsung oleh-Nya dan memuji serta menyanjung Kitab Taurat dan memerintahkan agar kitab Taurat diikuti ajarannya —mengingat kitab Taurat layak untuk diikuti oleh mereka—, lalu Allah Swt. menyebutkan perihal kitab Injil dan memujinya serta memerintahkan kepada para pemegangnya untuk mengamalkannya dan mengikuti apa yang terkandung di dalamnya, seperti yang telah disebutkan di atas. Kemudian Allah Swt. menyebutkan tentang Al-Qur’an yang Dia turunkan kepada hamba dan Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Untuk itu Allah Swt berfirmanDan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa membawa kebenaran, tiada keraguan di dalamnya, dan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari sisi Allah Swt....membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.Yaitu kitab-kitab terdahulu yang mengandung sebutan dan pujian kepadanya, dan bahwa Al-Qur'an itu akan diturunkan dari sisi Allah kepada hamba lagi Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Dan penurunan Al-Qur'an yang sesuai dengan apa yang telah diberitakan oleh kitab-kitab terdahulu merupakan faktor yang menambah kepercayaan di kalangan para pemilik kitab-kitab sebelum Al-Qur'an dari kalangan orang-orang yang mempunyai ilmu dan taat kepada perintah Allah, mengikuti syariat-syariat Allah serta membenarkan rasul-rasul Allah, seperti yang disebutkan oleh Allah melalui firman-NyaSesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan Kami pasti dipenuhi." Al Israa'107-108Yakni sesungguhnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada kami melalui lisan rasul-rasul-Nya yang terdahulu —yaitu mengenai kedatangan Nabi Muhammad Saw.— adalah benar-benar terjadi dan pasti Allah Swt....dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain As-Sauri dan lain-lainnya telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari At-Tamimi, dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah "dipercaya oleh kitab-kitab sebelumnya".Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan al-muhaimin ialah "yang dipercaya". Ibnu Abbas mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah kepercayaan semua kitab sebelumnya. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Mujahid, Muhammad ibnu Ka'b, Atiyyah. Al-Hasan, Qatadah, Ata Al-Khurrasani, As-Saddi, dan Ibnu Juraij mengatakan, Al-Qur'an adalah kepercayaan kitab-kitab terdahulu yang sebelumnya. Dengan kata lain, apa saja isi dari kitab terdahulu yang sesuai dengan Al-Qur'an. maka itu adalah benar, dan apa saja isi dari kitab-kitab terdahulu yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an, itu adalah diriwayatkan dari Al-Walibi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna muhaimin ini, bahwa makna yang dimaksud ialah sebagai saksi. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, dan telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna muhaiminan, bahwa makna yang dimaksud ialah sebagai hakim atau batu ujian bagi kitab-kitab yang pendapat tersebut pengertiannya saling berdekatan, karena sesungguhnya lafaz muhaimin mengandung semua pengertian itu, sehingga dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an adalah kepercayaan, saksi, dan hakim atas kitab-kitab yang sebelumnya. Allah Swt telah menjadikan kitab Al-Qur'an yang agung ini yang Dia turunkan sebagai akhir dari kitab-kitab Nya dan merupakan pamungkasnya paling agung dan paling sempurna. Di dalam Al-Qur'an terkandung kebaikan-kebaikan kitab-kitab sebelumnya dan ditambahkan banyak kesempurnaan yang tidak terdapat pada kitab-kitab lainnya. Karena itulah Allah menjadikannya sebagai saksi, kepercayaan dan hakim atas semua kitab yang terdahulu, dan Allah sendiri menjamin pemeliharaan bagi keutuhannya. Untuk itu Allah Swt. berfirmanSesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. Al Hijr9Mengenai apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Ikrimah dan Sa'id ibnu Jubair, Ata Al-Khurrasani serta Ibnu Abu Nujaih dari Mujahid, mereka mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Muhaiminan 'alaihi" bahwa makna yang dimaksud ialah Nabi Muhammad Saw. adalah orang yang dipercaya atas Al-Qur'an. Kalau ditinjau dari segi maknanya memang benar, tetapi bila ditafsirkan dengan pengertian ini, masih perlu dipertimbangkan. Demikian pula mengenai penurunannya kepada dia bila dipandang dari segi bahasa Arab, masih perlu dipertimbangkan pula. Pada garis besarnya pendapat yang benar adalah pendapat yang pertama Ja'far ibnu Jarir setelah mengemukakan riwayat dari Mujahid, bahwa takwil ini sulit dimengerti menurut pemahaman orang-orang Arab, bahkan merupakan suatu kekeliruan. Dikatakan demikian karena lafaz muhaimin di-'ataf-kan kepada lafaz musaddiqan. Karena itu, kedudukannya tiada lain kecuali menjadi sifat dari apa yang disifati oleh lafaz musaddiqan. Selanjutnya Ibnu Jarir mengatakan bahwa seadainya duduk perkaranya seperti apa yang dikatakan oleh Mujahid, niscaya disebutkan oleh firman-Nya dengan ungkapan seperti berikut "Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, sebagai orang yang membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai orang yang dipercaya untuk menerima Al-Qur'an," yakni dengan ungkapan tanpa huruf Allah Swt....maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah hai Muhammad, putuskanlah perkara di antara manusia baik yang Arab maupun yang 'Ajam, baik yang ummi maupun yang pandai baca tulis, dengan apa yang diturunkan oleh Allah kepadamu di dalam Al-Qur'an yang agung ini, dan dengan apa yang telah ditetapkan untukmu dari hukum para nabi sebelummu, tetapi tidak di-mansukh oleh syariatmu. Demikianlah menurut apa yang di kemukakan oleh Ibnu Jarir dalam menjabarkan Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu! Awwam, dari Sufyan ibnu Husain, dari Al-Hakam, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi Saw. disuruh memilih. Jika beliau suka, boleh memutuskan perkara di antara mereka kaum Ahli Kitab, dan jika tidak suka, beliau boleh berpaling dari mereka, lalu mengembalikan keputusan mereka kepada hukum-hukum mereka sendiri. Maka turunlah firman-Nya dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Al Maidah49, Dengan turunnya ayat ini Rasulullah Saw. diperintahkan untuk memutuskan perkara di antara mereka Ahli Kitab dengan apa yang terdapat di dalam kitab kita, yakni Al-Qur'an. Firman Allah Swt....dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu pendapat-pendapat mereka yang mereka peristilahkan sendiri, dan karenanya mereka meninggalkan apa yang apa yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul Nya. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya...dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang janganlah kamu berpaling dari kebenaran yang diperintahkan Allah kepadamu, lalu kamu cenderung kepada hawa nafsu orang-orang yang bodoh lagi celaka itu. Firman Allah Swt.Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar, dari Yusuf ibnu Abu Ishaq, dari ayahnya, dari At-Tamimi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan. Al Maidah48, Bahwa yang dimaksud dengan syir'atan ialah telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari At-Tamimi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya dan jalan yang terang. Al Maidah48, Makna yang dimaksud ialah tuntunan. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud dengan syir'atan wa minhajan ialah jalan dan yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, Ad-Dahhak, As-Saddi, Abu Ishaq As-Subai'i, bahwa mereka telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Syir'atan wa minhajan", bahwa makna yang dimaksud ialah jalan dan tuntunan. Dan dari Ibnu Abbas, Mujahid serta Ata Al-Khurrasani disebutkan sebaliknya, bahwa yang dimaksud dengan syir'ah ialah tuntunan, sedangkan minhaj ialah jalan. Tetapi pendapat pertama lebih sesuai, mengingat makna syir'ah juga berarti "syariat" dan "permulaan untuk menuju ke arah sesuatu". Termasuk ke dalam pengertian ini dikatakan syara'aji kaza yang artinya "memulainya". Demikian pula makna lafaz syari'ah, artinya sesuatu yang dipakai untuk berlayar di atas air. Makna minhaj adalah jalan yang terang lagi mudah, sedangkan lafaz as-sunan artinya tuntunan-tuntunan. Dengan demikian, berarti tafsir firman-Nya, "Syir'atan wa minhajan', dengan pengertian jalan dan tuntunan lebih jelas kaitannya daripada kebalikannya. Kemudian konteks ini dalam kaitan memberitakan perihal umat-umat yang beraneka ragam agamanya dipandang dari aneka ragam syariat mereka yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Allah melalui rasul-rasul-Nya yang mulia, tetapi sama dalam pokoknya, yaitu ajaran di dalam kitab Sahih Bukhari, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabdaKami para nabi adalah saudara-saudara yang berlainan ibu, tetapi agama kami yang dimaksud ialah ajaran tauhid yang diperintahkan oleh Allah kepada semua rasul yang diutus-Nya dan terkandung di dalam semua kitab yang diturunkan-Nya, seperti apa yang disebutkan oleh firman-NyaDan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." Al Anbiyaa25Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan, "Sembahlah Allah saja dan jauhilah tagut itu" An Nahl36, hingga akhir mengenai berbagai macam syariat yang berbeda-beda dalam masalah perintah dan larangannya, adakalanya sesuatu hal dalam suatu syariat diharamkan, kemudian dalam syariat yang lain dihalalkan dan kebalikannya, lalu diringankan dalam suatu syariat, sedangkan dalam syariat yang lain diperberat. Yang demikian itu karena mengandung hikmah yang tidak terbatas serta hujah yang jelas bagi Allah dalam menentukan hal ibnu Abu Arubah telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Al Maidah48, Makna yang dimaksud ialah jalan dan tuntunan. Tuntunan itu berbeda-beda, di dalam kitab Taurat merupakan suatu syariat, di dalam kitab Injil merupakan suatu syariat, dan di dalam Al-Qur'an merupakan suatu syariat, di dalamnya Allah menghalalkan apa yang dikehendaki-Nya dan mengharamkan apa yang dikehendaki-Nya, yaitu untuk menyatakan siapa yang taat kepada-Nya dan siapa yang durhaka. Agama yang tidak diterima oleh Allah ialah yang selainnya, yakni selain agama tauhid dan ikhlas kepada Allah semata. Agama inilah yang didatangkan oleh semua suatu pendapat, orang yang diajak bicara oleh ayat ini adalah umat ini, yakni umat Nabi Muhammad Saw. Makna yang dimaksud ialah "untuk tiap-tiap orang dari kaitan yang termasuk dalam umat ini, Kami jadikan Al-Qur'an sebagai jalan dan tuntunannya". Dengan kata lain, Al-Qur'an adalah buat kalian semuanya sebagai panutan kalian. Damir yang mansub dalam firman-Nya, "Likullin ja'alna minkum" yaitu ja'alnahu yang artinya "Kami jadikan Al-Qur'an sebagai syariat dan tuntunannya untuk menuju ke tujuan yang benar dan sebagai tuntunan, yakni jalan yang jelas lagi gamblang". Demikianlah menurut ringkasan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari tetapi, pendapat yang benar adalah yang pertama tadi, karena diperkuat dengan firman selanjutnya yang mengatakanSekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat saja.Seandainya hal ini merupakan khitab pembicaraan bagi umat ini, niscaya kurang tepatlah bila disebutkan oleh firman-NyaSekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat saja.Padahal mereka merupakan satu umat, tetapi hal ini merupakan khitab pembicaraan yang ditujukan kepada semua umat dan sebagai pemberitahuan tentang kekuasaan Allah Yang Mahabesar, yang seandainya Dia menghendaki, niscaya dihimpunkan-Nya semua umat manusia dalam satu agama dan satu syariat yang tiada sesuatu pun darinya yang tetapi, Allah Swt. menjadikan suatu syariat tersendiri bagi tiap rasul, kemudian me-mansukh seluruhnya atau sebagiannya dengan risalah lain yang diutus oleh Allah sesudahnya, hingga semuanya di-mansukh oleh apa yang diturunkan Nya kepada hamba lagi rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Allah mengutusnya kepada seluruh penduduk bumi dan menjadikannya sebagai penutup para nabi semuanya. Karena itulah disebutkan oleh firman-NyaSekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian. Al Maidah48Dengan kata lain, Allah Swt. telah menetapkan berbagai macam syariat untuk menguji hamba-hamba-Nya terhadap apa yang telah disyariatkan untuk mereka dan memberi mereka pahala karena taat kepadanya, atau menyiksa mereka karena durhaka kepada-Nya melalui apa yang mereka perbuat atau yang mereka tekadkan dari kesemuanya ibnu Kasir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya...terhadap pemberian-Nya kepada yang dimaksud ialah Allah Swt. menganjurkan kepada mereka untuk bersegera mengerjakan kebajikan dan berlomba-lomba mengerjakannya. Untuk itu disebutkan oleh firman-Nya...maka berlomba-lombalah berbuat taat kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya yang dijadikan-Nya me-mansukh syariat pendahulunya serta membenarkan kitab Al-Qur'an yang merupakan akhir dari kitab yang diturunkan-Nya. Kemudian Allah Swt. berfirmanHanya kepada Allah-lah kembali tempat kembali kalian kelak di hari kiamat hanyalah kepada Allah Swt....lalu diberitahukan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian perselisihkan Allah memberitahukan kepada kalian kebenaran mengenai apa yang kalian perselisihkan, maka Dia akan memberikan balasan pahala kepada orang-orang yang percaya berkat kepercayaan mereka dan mengazab orang-orang kafir yang ingkar lagi mendustakan perkara yang hak dan menyimpang darinya ke yang lain tanpa dalil dan tanpa bukti, bahkan mereka sengaja ingkar terhadap bukti-bukti yang jelas, hujah-hujah yang terang serta dalil-dalil yang pasti. Ad-Dahhak, makna firman-Nya maka berlomba-lombalah kepada kebajikan. ialah umat Nabi Muhammad Saw., tetapi makna yang pertama lebih jelas dan lebih turunkan kepadamu, Muhammad, kitab suci yang sempurna, yaitu al-Qur'ân, yang berisikan kebenaran dalam segala hukum dan beritanya, membenarkan kitab-kitab suci Kami sebelumnya, sebagai saksi atas kebenarannya dan sebagai pengawas kitab-kitab suci yang lain, karena terpelihara dari perubahan. Maka, apabila Ahl al-Kitâb mengadukan suatu perkara kepadamu, putuskanlah menurut apa yang Allah turunkan kepadamu. Jangan mengikuti hawa nafsu dan keinginan mereka dalam mengambil keputusan, sehingga kamu menyeleweng dari kebenaran yang datang dari Kami. Tiap-tiap umat di antara kalian, wahai manusia, Kami berikan cara untuk menjelaskan kebenaran dan cara beragama yang jelas. Jika Allah berkehendak, niscaya Dia akan menjadikan kalian satu kelompok yang jalan petunjuknya tidak berbeda sepanjang masa. Akan tetapi Allah menjadikan kalian sedemikian rupa, untuk menguji pelaksanaan kalian terhadap syariat-syariat yang diberikan, sehingga dapat diketahui siapa yang taat dan siapa yang ingkar di antara kalian. Pergunakanlah kesempatan dan bergegaslah dalam berbuat kebaikan. Sesungguhnya hanya kepada Allahlah kalian akan kembali. Allah akan memberitahukan kepada kalian hakikat apa yang kalian perselisihkan. Dia akan memberikan balasan kepada setiap orang di antara kalian sesuai dengan perbuatannya.
AlMâidah : ayat 48-49 Test Pemahaman Kata. Test Hafalan Quran. test arti perkata. test arti vs polakata. test mengenal polakata. test perkata vs arti. test Awal Ayat. test Awal dan Akhir Ayat. test Tingkat Lanjut.
Ayat 44. هُدًى فِيْهَا التَّوْرٰةَ إِنَّا أَنْزَلْنَا ada petunjuk di dalamnya Kitab Taurat sungguh, Kami yang menurunkan أَسْلَمُوْا الَّذِيْنَ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّوْنَ وَّنُوْرٌۚ berserah diri kepada Allah yang Kitab itu sebagai dasar pengambil keputusan para nabi dan cahaya بِمَا اسْتُحْفِظُوْا وَالْأَحْبَارُ وَالرَّبَّانِيُّوْنَ لِلَّذِيْنَ هَادُوْا sebab mereka diperintahkan memelihara dan pendeta-pendeta mereka demikian juga para ulama mereka atas perkara orang Yahudi فَلَا تَخْشَوُا شُهَدَاءَۚ وَكَانُوْا عَلَيْهِ مِنْ كِتٰبِ اللّٰهِ karena itu janganlah takut mereka menjadi saksi kitab-kitab Allah بِاٰيٰتِيْ وَلَا تَشْتَرُوْا وَاخْشَوْنِ النَّاسَ ayat-ayat-Ku tetapi takutlah kepada-Ku kepada manusia لَّمْ يَحْكُمْ وَمَنْ قَلِيْلًاۗ ثَمَنًا tidak memutuskan murah هُمُ الْكٰفِرُوْنَ فَأُولٰئِكَ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ orang-orang kafir maka mereka itulah dengan apa yang diturunkan Allah Ayat 45. أَنَّ النَّفْسَ فِيْهَا عَلَيْهِمْ وَكَتَبْنَا bahwa nyawa di dalamnya Taurat bagi mereka Kami telah menetapkan وَالْأَنْفَ بِالْعَيْنِ وَالْعَيْنَ بِالنَّفْسِ dengan mata dibalas dengan nyawa وَالسِّنَّ بِالْأُذُنِ وَالْأُذُنَ بِالْأَنْفِ dengan telinga dengan hidung فَمَنْ قِصَاصٌۗ وَالْجُرُوْحَ بِالسِّنِّۙ ada qisasnya balasan yang sama dan luka-luka pun dengan gigi كَفَّارَةٌ فَهُوَ تَصَدَّقَ بِهٖ menjadi penebus dosa maka itu melepaskan hak qisasnya لَّمْ يَحْكُمْ وَمَنْ لَّهٗۗ tidak memutuskan perkara baginya هُمُ الظّٰلِمُوْنَ فَأُولٰئِكَ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ orang-orang zalim maka mereka itulah menurut apa yang diturunkan Allah Ayat 46. بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلٰى اٰثَارِهِمْ وَقَفَّيْنَا dengan mengutus Isa putra Maryam jejak mereka مِنَ التَّوْرٰىةِۖ لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مُصَدِّقًا yaitu Taurat Kitab yang sebelumnya membenarkan فِيْهِ الْإِنْجِيْلَ وَاٰتَيْنٰهُ di dalamnya Injil dan Kami menurunkan kepadanya لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَمُصَدِّقًا وَّنُوْرٌۙ هُدًى Kitab yang sebelumnya dan membenarkan dan cahaya terdapat petunjuk ۗلِّلْمُتَّقِيْنَ وَّمَوْعِظَةً وَهُدًى مِنَ التَّوْرٰىةِ untuk orang-orang yang bertakwa serta pengajaran dan sebagai petunjuk yaitu Taurat Ayat 47. وَمَنْ فِيْهِۗ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الْإِنْجِيْلِ di dalamnya menurut apa yang diturunkan Allah dan hendaklah pengikut Injil memutuskan perkara الْفٰسِقُوْنَ فَأُولٰئِكَ هُمُ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ لَّمْ يَحْكُمْ orang-orang fasik maka mereka itulah menurut apa yang diturunkan Allah tidak memutuskan perkara Ayat 48. بِالْحَقِّ الْكِتٰبَ إِلَيْكَ وَأَنْزَلْنَا dengan membawa kebenaran Kitab Al-Quran kepadamu Muhammad dan Kami telah menurunkan وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مُصَدِّقًا dan menjaganya apa yang diturunkan sebelumnya yang membenarkan وَلَا تَتَّبِعْ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ بَيْنَهُمْ فَاحْكُمْ dan janganlah engkau mengikuti menurut apa yang diturunkan Allah perkara mereka maka putuskanlah لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ مِنَ الْحَقِّۗ عَمَّا جَاءَكَ أَهْوَاءَهُمْ untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan dengan meninggalkan yang telah datang kepadamu keinginan mereka لَجَعَلَكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللّٰهُ وَّمِنْهَاجًاۗ شِرْعَةً niscaya kamu dijadikan-Nya dan jalan yang terang aturan فَاسْتَبِقُوا فِيّ مَا اٰتٰكُمْ وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ أُمَّةً وَّاحِدَةً maka berlomba-lombalah terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu tetapi Allah hendak menguji kamu satu umat saja جَمِيْعًا مَرْجِعُكُمْ إِلَى اللّٰهِ الْخَيْرٰتِۗ semuanya kamu kembali hanya kepada Allah berbuat kebajikan ۙتَخْتَلِفُوْنَ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ فَيُنَبِّئُكُمْ kamu perselisihkan terhadap apa yang dahulu lalu diberitahukan-Nya kepadamu Ayat 49. أَنْزَلَ اللّٰهُ بِمَا بَيْنَهُمْ وَأَنِ احْكُمْ telah diturunkan Allah menurut apa yang di antara mereka dan hendaklah engkau memutuskan perkara أَنْ يَّفْتِنُوْكَ وَاحْذَرْهُمْ أَهْوَاءَهُمْ وَلَا تَتَّبِعْ jangan sampai mereka memperdayakan engkau dan waspadalah terhadap mereka keinginan mereka dan janganlah engkau mengikuti فَإِنْ تَوَلَّوْا إِلَيْكَۗ أَنْزَلَ اللّٰهُ عَنْ بَعْضِ مَا jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah kepadamu telah diturunkan Allah terhadap sebagian apa yang بِبَعْضِ أَنْ يُصِيْبَهُمْ أَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ فَاعْلَمْ disebabkan sebagian menimpakan musibah kepada mereka bahwa sesungguhnya Allah berkehendak maka ketahuilah لَفٰسِقُوْنَ مِّنَ النَّاسِ وَإِنَّ كَثِيْرًا ذُنُوْبِهِمْۗ adalah orang-orang yang fasik manusia dan sungguh, kebanyakan dosa-dosa mereka Ayat 50. وَمَنْ يَبْغُوْنَۗ الْجَاهِلِيَّةِ أَفَحُكْمَ hukum siapakah yang yang mereka kehendaki Jahiliyah يُوْقِنُوْنَ لِّقَوْمٍ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا أَحْسَنُ meyakini agamanya bagi orang-orang yang daripada hukum Allah lebih baik
AsySyaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) “suatu jalan yang buruk” dengan perkataannya, “Yaitu jalannya orang-orang yang berani menempuh dosa besar ini.” (LihatTaisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457) Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu wata’ala mengabarkan tentang akibat
Surat Al Maidah ayat 48 adalah ayat tentang Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Berikut ini terjemah per kata dan isi kandungan ayat tersebut. وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. Al Maidah 48 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat Al Maidah ayat 48 dan Kami telah menurunkanوَأَنْزَلْنَاKepada kamuإِلَيْكَAl-Kitab Al-Qur’anالْكِتَابَdengan kebenaranبِالْحَقِّyang membenarkanمُصَدِّقًاterhadap apa yangلِمَاantaraبَيْنَdua tangan, sebelumnyaيَدَيْهِdariمِنَkitabالْكِتَابِdan yang menjagaوَمُهَيْمِنًاatasnyaعَلَيْهِ maka putuskanlahفَاحْكُمْdi antara merekaبَيْنَهُمْdengan apa yangبِمَاmenurunkanأَنْزَلَAllahاللَّهُdan janganlahوَلَاkalian mengikutiتَتَّبِعْhawa nafsu merekaأَهْوَاءَهُمْdari apa yangعَمَّاtelah datang kepada kamuجَاءَكَdariمِنَkebenaranالْحَقِّ bagi tiap-tiap umatلِكُلٍّKami telah menjadikanجَعَلْنَاdi antara kalianمِنْكُمْperaturanشِرْعَةًdan jalan yang terangوَمِنْهَاجًا dan sekiranyaوَلَوْmenghendakiشَاءَAllahاللَّهُniscaya Dia menjadikanلَجَعَلَكُمْumatأُمَّةًyang satuوَاحِدَةًakan tetapiوَلَٰكِنْDia hendak menguji kalianلِيَبْلُوَكُمْdalam, terhadapفِيapa yangمَاDia berikan kepada kamuآتَاكُمْmaka berlomba-lombalahفَاسْتَبِقُواkebajikanالْخَيْرَاتِ kepadaإِلَىAllahاللَّهِtempat kembali kalianمَرْجِعُكُمْsemuaجَمِيعًاlalu Dia beri tahu kalianفَيُنَبِّئُكُمْdengan apa yangبِمَاkalian adalahكُنْتُمْdi dalamnyaفِيهِkalian perselisihkanتَخْتَلِفُونَ Baca juga Surat An Nisa Ayat 59 Terjemah Per Kata Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48 Berikut ini isi kandungan surat Al Maidah Ayat 48 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48. 1. Allah menurunkan Al-Qur’an, kitab yang benar, tidak ada keraguan di dalamnya. Ia membenarkan kitab-kitab sebelumnya sekaligus menjadi hakim atas kitab-kitab tersebut. Sebab kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah tidak otentik lagi setelah diubah dengan campur tangan manusia. 2. Al-Qur’an adalah pegangan hidup. Ia harus menjadi pedoman dalam memutuskan segala sesuatu. Setiap umat memiliki syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup mereka saat itu. Namun secara aqidah dan pokok agama semuanya sama yakni bertauhid kepada Allah. 3. Allah menjadikan umat manusia beragam untuk menguji mereka dan memberi kesempatan agar berlomba-lomba dalam kebaikan. 4. Seluruh manusia akan kembali kepada Allah dan mendapatkan balasan atas apa yang mereka yakini dan perbuat di dunia. 5. Ayat ini merupakan ayat yang memotivasi untuk fastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat Al Maidah Ayat 48. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat Al Maidah Ayat 48. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Email firqahannajiyahmansyuroh@gmail.com. Abstract: Corruption is one of the most despised criminal acts, because. corruptors are seen as sacrificing people's welfare. Nowadays, the punishment
Bacaan Surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata Mufrodat Surat Al Maidah Ayat 48 Terjemahan Surat Al Maidah Ayat 48 Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48 Tafsir Surat Al Maidah Ayat 48 وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ Arti Perkata Mufrodat Surat Al Maidah Ayat 48 peraturanشِرۡعَةٗdengan kebenaranبِٱلۡحَقِّdan jalan yang terangوَمِنۡهَاجٗاۚyang membenarkanمُصَدِّقٗاDia hendak menguji kamuلِّيَبۡلُوَكُمۡdua tangan/sebelumnyaيَدَيۡهِDia berikan kepadamuءَاتَىٰكُمۡۖdan yang menjagaوَمُهَيۡمِنًاmaka berlomba-lombalahفَٱسۡتَبِقُواْ maka putuskanlahفَٱحۡكُمkebajikanٱلۡخَيۡرَٰتِۚmenurunkanأَنزَلَtempat kembalimuمَرۡجِعُكُمۡhawa nafsu merekaأَهۡوَآءَهُمۡlalu Dia memberitahukan padamuفَيُنَبِّئُكُمtelah datang kepadamuجَآءَكَkalian adalahكُنتُمۡbagi tiap-tiap ummatلِكُلّٖkamu perselisihkanتَخۡتَلِفُونَKami telah menjadikanجَعَلۡنَا Terjemahan Surat Al Maidah Ayat 48 Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan. Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48 Dalam Al-Quran surah Al Maidah menjelaskan bahwa Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan yang membenarkan atas kitab-kitab sebelumnya. Hal ini karena kitab-kitab sebelum Al-Quran telah diubah oleh manusia sehingga menjadi tidak otentik lagi. Al-Quran menjadi pedoman hidup bagi setiap umat manusia dalam memutuskan berbagai hal. Tafsir Surat Al Maidah Ayat 48 Setelah menerangkan bahwa Taurat telah diturunkan kepada Nabi Musa, dan kitab Injil telah diturunkan pula kepada Nabi Isa dan agar kedua kitab tersebut ditaati dan diamalkan oleh para penganutnya masing-masing. Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad saw. Al-Qur’an adalah Kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran, mencakup isi dan membenarkan Kitab suci sebelumnya seperti Taurat dan Injil. Al-Qur’an adalah kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga ia tidak akan mengalami perubahan dan pemalsuan. Firman Allah menegaskan yang tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang pada masa lalu dan yang akan datang, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji. Fussilat/4142. Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjamin syariat yang murni sebelumnya, dan kitab suci yang berlaku sejak diturunkannya sampai hari kemudian. Oleh karena itu, wajib menghukumkan dan memutuskan perkara anak manusia sesuai dengan hukum yang telah diturunkan Allah, yang telah terdapat di dalam Al-Qur’an. Bukanlah pada tempatnya menuruti keinginan dan kemauan hawa nafsu mereka yang bertentangan dengan kebenaran yang dibawa oleh junjungan kita Nabi Muhammad saw. Tiap-tiap umat diberi syariat peraturan-peraturan khusus, dan diwajibkan kepada mereka melaksanakannya, dan juga mereka telah diberi jalan dan petunjuk yang harus dilaksanakan untuk membersihkan diri dan menyucikan batin mereka. Syariat setiap umat dan jalan yang harus ditempuh boleh saja berubah–ubah dan bermacam-macam, tetapi dasar dan landasan agama samawi hanyalah satu, yaitu tauhid. Taurat, Injil, dan Al-Qur’an, masing-masing mempunyai syariat tersendiri, yang berisi ketentuan-ketentuan hukum halal dan haram, sesuai dengan kehendak-Nya untuk mengetahui siapa yang taat dan siapa yang tidak. Firman Allah Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku. al-Anbiya’/2125. “Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada setiap umat untuk menyerukan,” Sembahlah Allah, dan jauhilah thagut.” an-Nahl/1636. Sekiranya Allah menghendaki, tentulah Dia dapat menjadikan semua manusia hanya dengan satu syariat dan satu macam jalan yang akan ditempuh dan diamalkan mereka sehingga dari zaman ke zaman tidak ada peningkatan dan kemajuan, seperti halnya burung atau lebah, kehendak Allah tentu akan terlaksana dan tidak ada kesulitan sedikit pun, karena Allah kuasa atas segala sesuatu. Tetapi yang demikian itu tidak dikehendaki oleh-Nya. Allah menghendaki manusia itu sebagai makhluk yang dapat mempergunakan akal dan pikirannya, dapat maju dan berkembang dari zaman ke zaman. Dari masa kanak-kanak ke masa remaja meningkat jadi dewasa dan seterusnya. Demikianlah Allah menghendaki dan memberikan kepada tiap-tiap umat syariat tersendiri, untuk menguji sampai di mana manusia itu dapat dan mampu melaksanakan perintah Allah atau menjauhi larangan-Nya, sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam kitab samawi-Nya, untuk diberi pahala atau disiksa. Oleh karena itu seharusnyalah manusia berlomba-lomba berbuat kebaikan dan amal saleh, sesuai dengan syariat yang dibawa oleh nabi penutup rasul terakhir Muhammad saw. Syariat yang menggantikan syariat sebelumnya, untuk kepentingan dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak. Pada suatu waktu nanti, mau tak mau manusia akan kembali kepada Allah memenuhi panggilan-Nya ke alam baka. Di sanalah nanti Allah akan memberitahukan segala sesuatu tentang hakikat yang diperselisihkan mereka. Orang yang benar-benar beriman akan diberi pahala, sedang orang-orang yang ingkar dan menolak kebenaran, serta menyeleweng tanpa alasan dan bukti, akan diazab dan dimasukkan ke dalam neraka. Related postsSurat Luqman Ayat 15, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan, Tafsir dan Asbabun NuzulSurat Luqman Ayat 14, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Luqman Ayat 13, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Luqman Ayat 12, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Ar Rum Ayat 54, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan TafsirSurat Ar Rum Ayat 39, Bacaan, Arti Perkata Mufrodat, Terjemahan, Kandungan dan Tafsir
FungsiMunasabah. Ilmu munasabah al-Qur’an mempunyai beberapa fungsi (faedah), yaitu: Dapat membantu memahami adanya takwil ayat. Dapat mengetahui makna-makna al-Qur’an, I’jaz nya, menetapkan penjelasan, keteraturan kalamnya dan keindahan uslub nya. Dapat mengetahui kedudukan suatu ayat yang terkadang sebagai ta’kid ayat sebelumnya
Jakarta - Surat Al Maidah ayat 48 menerangkan seputar turunnya Al Quran sebagai pembawa kebenaran. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan perintah untuk memutus perkara hingga berlomba-lomba dalam kebaikan. Berikut penjelasan Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari 120 ayat. Nama Al Maidah sendiri memiliki arti hidangan. Dalam surat tersebut diceritakan peristiwa perjamuan Nabi Isa AS dengan hidangan yang turun dari langit yang bermakna sebuah Al Maidah diturunkan di Kota Madinah. Ayat-ayat di dalamnya diturunkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah sewaktu melakukan haji terakhir, Haji Wada. Berikut bacaan surat Al Maidah ayat 48, Arab, latin, dan terjemahannyaوَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ - ٤٨Arab-latin wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụnArtinya "Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan," QS. Al Maidah 48Menurut tafsir Kemenag, Al Maidah ayat 48 mengandung penjelasan tentang turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Dijelaskan di dalamnya, Al Quran merupakan Kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran yang mencakup isi dan membenarkan kitab sebelumnya seperti Taurat dan Quran adalah kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga tidak akan mengalami perubahan atau pemalsuan. Sebagaimana ditegaskan, "yang tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang pada masa lalu dan yang akan datang, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji." QS. Fussilat 42.Dasar dan landasan agama samawi hanyalah satu, yaitu tauhid. Sebagai kitab suci yang menjamin syariat yang murni, maka wajib menghukumkan dan memutus perkara anak manusia sesuai hukum yang telah ditetapkan Allah SWT sebagaimana terdapat dalam Al SWT juga telah mengutus para rasul untuk menyerukan menyembah Allah SWT. Sebagaimana Dia berfirman "Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku," QS. Al-Anbiya 25.Dia menghendaki manusia sebagai makhluk yang dapat menggunakan akal dan pikirannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya manusia berlomba-lomba berbuat kebaikan dan amal shaleh. Sebagaimana syariat yang dibawa oleh Rasulullah Katsir menerangkan maksud berlomba-lomba dalam kebaikan yakni taat kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya serta membenarkan kitab Al Quran yang merupakan kitab terakhir yang akhir surat Al Maidah ayat 48 tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT adalah tempat kembali semua makhluk kelak di hari kiamat. Kelak Dia memberitahukan tentang kebenaran atas apa yang diperselisihkan. Dia akan memberikan balasan pahala kepada orang-orang atas kepercayaan mereka dan mengazab orang yang ingkar lagi mendustakan perkara yang juga Video Puluhan Napi Wanita di Gowa Wajib Khatam Alquran Demi Dapat Remisi[GambasVideo 20detik] nwy/nwy
Demikianpula ayat 48 ini juga tergolong madaniyah. Surat ini dinamakan Al Maidah (المائدة) yang artinya hidangan karena di antara kandungan surat ini adalah kisah tentang turunnya al maidah (hidangan) dari langit setelah para pengikut Nabi Isa (hawariyyun) memintanya.
Surat Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam Alquran dan tergolong dalam surat madaniyah. Arti surat Al Maidah adalah 'hidangan' dan terdiri dari 120 ayat. Surat Al Maidah menceritakan tentang perjamuan Nabi Isa dengan para pengikutnya yang menggunakan hidangan dari langit dan dimaknai sebagai anugerah Allah SWT. Sementara itu, ayat-ayat dalam Surah Al-Maidah ini diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah atau ketika terjadinya peristiwa haji wada. Arti Surat Al Maidah Ayat 48 IKTIKAF RAMADHAN DI MEDAN ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom. Dikutip dari buku Tafsir Al-Quranul Mjid An-Nur Jilid 1 2011 karya DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, Al-Quran merupakan kitab terakhir yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi SAW untuk menjadi penyempurna ajaran dari kitab-kitab sebelumnya. Ajaran Islam yang Nabi Muhammad SAW merupakan penyempurna dan pembenaran dari kitab-kitab sebelumnya. Sebagaimana kalam Allah SWT dalam potongan ayat surat Al Maidah ayat 48. Berikut arti surat Al Maidah ayat 48 وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi’ ahwā`ahum ammā jā`aka minal-ḥaqq, likulli ja’alnā minkum syir’atan wa min-hājā, walau syā`allāhu laja’alakum ummatan wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji’ukum jamī’an fa yunabbiukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn Artinya “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukanNya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48 Ilustrasi Al Quran Freepik Kandungan arti surat Al Maindah ayat 48 menjelaskan bahwa Al Quran memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al Quran merupakan pembenar kitab-kitab sebelumnya, juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, Al Quran sepenuhnya memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya. Akhir surat Al Maidah ayat 48 ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk saling mengenal. Sedangkan, menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama Kemenag RI, pada surah Al Maidah ayat 48 ini diterangkan bahwa Allah menurunkan Al Quran kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad SAW. Kitab suci ini berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Perintah pertama yang terkandung dalam ayat tersebut adalah menghukumkan dan memutuskan perkara manusia sesuai hukum yang telah ditetapkan dalam Al Quran. Sebab, Al Quran adalah kitab suci yang menjamin syariat murni dan berlaku sejak diturunkan hingga hari kemudian. Selanjutnya, dalam hal ini, Allah SWT melarang hamba-Nya mengikuti hawa nafsu mereka. Dijelaskan lebih lanjut dalam tafsir tersebut, bukanlah pada tempatnya menuruti keinginan dan kemauan hawa nafsu yang bertentangan dengan kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Ibnu Katsir menjelaskan maksud mengikuti hawa nafsu ini adalah berpaling dari kebenaran yang diperintahkan Allah SWT. Lalu cenderung kepada hawa nafsu orang-orang bodoh lagi celaka. Perintah selanjutnya adalah berlomba-lomba berbuat kebaikan dan amal saleh sesuai dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir. Pada akhirnya, manusia akan kembali kepada Allah untuk memenuhi panggilan-Nya ke alam baka. Di sanalah Dia akan memberitahukan segala sesuatu yang mereka perselisihkan. Cara Mengamalkan Surat Al Maidah Ayat 48 Ilustrasi Al Quran unsplash Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengamalkan surat Al Madisah ayat 48. Berikut diantaranya cara mengamalkan surat Al Maidah ayat 48. Berlomba Membantu Sesama Saudara Salah satu cara dalam melakukan kebaikan yaitu membantu sesama saudara. Hal tersebut dilakukan apabila sesama saudara merasa sadar akan butuhnya pertolongan dari manusia. Sesama manusia juga harus saling membantu agar ketika mendapat kesusahan orang lain juga turut membantu. Berlomba Menghafal Al-Qur’an Apabila ada seorang muslim melakukan kebaikan seperti berlomba-lomba menghafalkan Al Quran, pahala yang didapat pun akan terus mengalir. Berlomba dalam menghafalkan Al-Qur’an banyak berbagai macam tantangan maupun ujian. Oleh karena itu umat muslim harus sabar dalam menjalaninya. Istiqomah Berpuasa Istiqomah dalam berpuasa juga menjadi salah satu amalan berlomba dalam kebaikan. Pasalnya, dalam hal berpuasa bisa menahan emosi diri dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Orang yang lomba untuk berpuasa maka ketika berdoa diterima oleh Allah SWT. Berlomba dalam Bersedekah Ada pula dalam berlomba-lomba untuk kebaikan dengan melakukan bersedekah. Sifat yang timbul karena peduli terhadap orang lain menjadikan orang untuk selalu bersedekah. Dalam bersedekah tidak akan mempersempit rezeki, melainkan akan memperluas harta. Berlomba untuk Berakhlak Mulia Salah satu untuk kebaikan dalam kebaikan yaitu berakhlak mulia terhadap orang lain. Berakhlak mulia merupakan sifat terpuji yang ditanamkan dalam diri manusia. Dalam berakhlak mulia akan membawa hal dan dampak yang positif.
. 9sppxvst5p.pages.dev/3729sppxvst5p.pages.dev/9959sppxvst5p.pages.dev/2149sppxvst5p.pages.dev/7809sppxvst5p.pages.dev/1709sppxvst5p.pages.dev/4039sppxvst5p.pages.dev/8789sppxvst5p.pages.dev/7869sppxvst5p.pages.dev/2629sppxvst5p.pages.dev/1799sppxvst5p.pages.dev/8299sppxvst5p.pages.dev/8779sppxvst5p.pages.dev/279sppxvst5p.pages.dev/6749sppxvst5p.pages.dev/957
arti perkata al maidah ayat 48