LW A,m adalah rata-rata tingkat daya bunyi berbobot, dibulatkan ke 0,1 B terdekat.; L p A,m adalah rata-rata tingkat tekanan bunyi berbobot yang diukur di posisi operator (dibulatkan ke 1 dB terdekat).; 1 B (bel) = 10 dB (desibel) K v adalah penambah statistik untuk batas atas komputasi dari tingkat daya bunyi berbobot.; Kuantitas, L W A,c (sebelumnya disebut L W Ad) dapat dihitung dari
100% found this document useful 3 votes3K views23 pagesDescription15. Memelihara bateraiOriginal Title15. Memelihara bateraiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes3K views23 pagesMemelihara BateraiOriginal Title15. Memelihara bateraiJump to Page You are on page 1of 23 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 9 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 13 to 21 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Maksimumarus yang dapat kita pakai adalah 500mA. Sedangkan baterai HP umumnya adalah Lithium ion yang mempunyai tegangan 3,6V dengan tegangan pengisian maksimum adalah 4,2V. Kita lihat grafik dibawah ini yang merupakan karakteristik pengisian baterai Li-ion. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah? Fair level Upper level Lower level Side level Kunci jawabannya adalah B. Upper level. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tinggi maksimum pengisian air baterai adalah upper level. Amperpengisian maksimum pada pengisian cepat adalah. A. 1/10 Ampere D. ½ kapasitas baterai B. 5 Ampere E. 1/10 Kapasitas baterai C. 10 ampere 16. Yang bukan prosedur pengisian cepat adalah. A. Bersihkan terminal D. Pasang kabel negatif dan positif pada kendaraan B. Lepas sumbat ventilasi E. Tentukan ampere pengian yang diijinkan 7+ Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah A lower level b upper level c side level d medium level e fair level 21 bagian komponen motor starter yang berfungsi untuk. School smk negeri 2 pekalongan; Sementara benks melakukan pekerjaan yang baik dengan menggabungkan pad pengisian. Merek denmark mengklaim bahwa kasing nirkabel dapat memasok tiga putaran pengisian penuh ke tunas. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Soal + jawaban pemeliharaan kelistrikan sepeda motor. Nilai bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya termal. Nilai bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya Cukup Melihat Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Pada Garis Batas Maksimal Upper Level Yang Umumnya Dicetak Pada Dinding Denmark Mengklaim Bahwa Kasing Nirkabel Dapat Memasok Tiga Putaran Pengisian Penuh Ke Level Supaya Tetap Di Level Ideal, Maka Ketinggian Air Aki Melakukan Pengisian Baterai, Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Kesimpulan dari 7+ Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. Soal + jawaban pemeliharaan kelistrikan sepeda motor. Nilai bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya termal. Sementara benks melakukan pekerjaan yang baik dengan menggabungkan pad pengisian. Selama Melakukan Pengisian Baterai, Maka. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah A lower level b upper level c side level d medium level e fair level 21 bagian komponen motor starter yang berfungsi untuk. Kesimpulan dari 7+ Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. School smk negeri 2 pekalongan; Pengisianbaterai dapat dilakukan secara cepat maupun secara lambat. Ketika melakukan pengisian, hal yang harus diperhatikan antara lain : Selama melakukan pengisian baterai, maka akan timbul reaksi kimia pada baterai yang menghasilkan gas hidrogen. Gas hidrogen ini akan mudah sekali meledak sehingga jauhkanlah baterai dari percikkan api. Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Ilmu from Penting untuk Menjaga Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai?Sebagai pemilik kendaraan bermotor, Anda pasti sering mendengar bahwa air baterai harus dijaga ketinggiannya agar tidak terjadi kerusakan pada baterai. Tapi, sebenarnya apa itu tinggi maksimum pengisian air baterai?Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah ketinggian air di dalam sel baterai yang harus dijaga agar selalu berada di atas permukaan pelat. Tinggi air yang tepat akan membantu menghindari terjadinya kerusakan pada baterai akibat pengisian yang berlebihan atau berjalannya waktu dan penggunaan kendaraan, air di dalam baterai akan berkurang dan perlu ditambahkan. Jika tidak ditambahkan, maka ketinggian air di dalam sel baterai bisa turun hingga di bawah permukaan pelat. Hal ini bisa menyebabkan pelat terbuka dan teroksidasi, sehingga mengakibatkan kerusakan pada baterai dan berpotensi mempersingkat umur Cara Mengecek Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai?Untuk mengecek tinggi maksimum pengisian air baterai, Anda perlu membuka tutup sel baterai terlebih dahulu. Selanjutnya, lihat ketinggian air di dalam sel baterai. Pastikan bahwa ketinggian air selalu di atas permukaan pelat, namun jangan sampai terlalu penuh karena akan mengakibatkan baterai juga bisa menggunakan alat pengukur khusus seperti hydrometer untuk mengecek tinggi maksimum pengisian air baterai dengan lebih akurat. Hydrometer akan menunjukkan konsentrasi asam dalam larutan air baterai dan memberikan petunjuk apakah perlu ditambahkan air atau Cara Menjaga Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai?Untuk menjaga tinggi maksimum pengisian air baterai, Anda perlu melakukan pengecekan secara rutin dan menambahkan air jika perlu. Selain itu, pastikan juga bahwa sistem pengisian baterai pada kendaraan Anda berfungsi dengan baik dan tidak mengalami masalah. Jika terdapat masalah pada sistem pengisian baterai, segera perbaiki agar baterai tidak terlalu sering diisi ulang dan mengurangi umur lupa juga untuk menjaga kualitas air yang digunakan untuk pengisian baterai. Gunakan air yang bersih dan bebas dari kotoran atau mineral yang dapat mengganggu kinerja baterai. Jika diperlukan, Anda bisa menggunakan air yang telah direbus atau menggunakan air baterai khusus yang dijual di toko aksesoris kendaraan tinggi maksimum pengisian air baterai adalah hal yang penting untuk menghindari kerusakan pada baterai dan memperpanjang umur baterai. Anda perlu melakukan pengecekan secara rutin, menjaga kualitas air yang digunakan, dan memperbaiki sistem pengisian baterai jika diperlukan. Dengan menjaga tinggi maksimum pengisian air baterai, Anda tidak hanya mendapatkan kendaraan yang lebih awet, tetapi juga lebih aman dan nyaman digunakan. 7 Banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh akan mampu menyediakan arus selama waktu tertentu disebut a. CCA b. KWH c. AH d. Reserve capacity 8. Sebuah baterai memiliki kode NS 40 Z , arti kode pada baterai tersebut adalah.. a. Lebih kecil dari normal b. Dimensi baterai c. Peringkat ukuran baterai d. Posisi terminal terbalik 9. Solar Charger merupakan alat untuk mengisi energi baterai dengan memanfaatkan panel surya. Pada umumnya, proses pengisian baterai dengan solar charger masih menggunakan metode Constant Current-Constant Voltage. Penerapan metode Constant Current-Constant Voltage pada solar charger memiliki kelemahan yaitu pada mode Constant Current, Saat panel surya tidak mampu mencapai arus yang ditentukan maka akan terjadi drop tegangan sehingga tidak terjadi pengisian pada baterai. Permasalahan yang dihadapi dari penggunaan solar charger adalah keluaran panel surya yang fluktuatif dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu suhu, intensitas cahaya dan pembebanan yang diberikan. Sehingga diperlukan sebuah kontrol yang dapat mentracking agar keluaran panel surya dapat dimaksimalkan untuk melakukan pengisian baterai. Pada penelitian ini memanfaatkan buck converter sebagai solar charger serta metode yang digunakan yaitu MPPT modified incremental conductance bertujuan untuk mencari daya maksimum keluaran panel surya dan PID metode analitik untuk menghasilkan tegangan keluaran konverter yang konstan untuk pengisian baterai Li-Ion. Dari hasil tracking maksimum MPPT metode modified incremental conductance pada iradiasi 1000W/m2 dengan duty cycle 70% menghasilkan keluaran daya maksimum buck converter 99,53W serta tegangan keluaran buck converter 12,52V dan arus 7,95A. Kontrol PID dengan nilai parameter KP=7,8, KI=50000, dan KD=0,000304 digunakan untuk mendapatkan tegangan keluaran buck converter konstan sebesar 12,6V. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Rancang Bangun Solar Charger dengan Maximum Power Point Tracking MPPT dan Kontrol Proportional Integral Derivative PID Untuk Pengisian Baterai Lithium-Ion Novie Ayub Windarko1 , Irianto2, Agus Tami3 Teknik Elektro Industri, Departemen Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya1 Teknik Elektro Industri, Departemen Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya2 Teknik Elektro Industri, Departemen Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya3 ayub irianto * ABSTRACT Solar charger is a tool to charge battery energy by using solar panel. Generally, the process of battery charging using solar charger still uses the Constant Current-Constant Voltage method. The application of Constant Current-Constant Voltage method on solar charger has a flaw on Constant Current mode, when the solar panels is not able to reach the specified current, then a voltage drop will occur so that there is no charging on the battery. The problem faced by using solar charger is the fluctuating output of solar panels is influenced by several parameters, those are temperature, light intensity, and the given load. As of that a control is needed which can track so that the solar panel output can be maximized for battery charging. In this research, by using buck converter as solar charger and MPPT modified incremental conductance as the method in order to search the maximum output power of the solar panel and PID analytical method is used to produce constant output voltage of converter for Li-Ion battery charging. Based on maximum tracking of MPPT modified incremental conductance method at 1000W/m2 Irradiance with a duty cycle of 70% produces of maximum power output of buck converter, of output voltage of buck converter and current. PID Control with parameter values such as KP = KI = 50000, and KD = is used to get constant output voltage of V of buck converter. Keywords Li-Ion Battery, Buck Converter, MPPT Modified Incremental Conductance Method, Analytical PID, Solar Charger INTISARI Solar charger merupakan alat untuk mengisi energi baterai dengan memanfaatkan panel surya. Pada umumnya, proses pengisian baterai dengan solar charger masih menggunakan metode Constant Current-Constant Voltage. Penerapan metode Constant Current-Constant Voltage pada solar charger memiliki kelemahan yaitu pada mode Constant Current, Saat panel surya tidak mampu mencapai arus yang ditentukan maka akan terjadi drop tegangan sehingga tidak terjadi pengisian pada baterai. Permasalahan yang dihadapi dari penggunaan solar charger adalah keluaran panel surya yang fluktuatif dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu suhu, intensitas cahaya dan pembebanan yang diberikan. Sehingga diperlukan sebuah kontrol yang dapat tracking agar keluaran panel surya dapat dimaksimalkan untuk melakukan pengisian baterai. Pada penelitian ini memanfaatkan buck converter sebagai solar charger serta metode yang digunakan yaitu MPPT modified incremental conductance bertujuan untuk mencari daya maksimum keluaran panel surya dan PID metode analitik untuk menghasilkan tegangan keluaran konverter yang konstan untuk pengisian baterai Li-Ion. Dari hasil tracking maksimum MPPT metode modified incremental conductance pada iradiasi 1000W/m2 dengan duty cycle 70% menghasilkan keluaran daya maksimum buck converter 99,53W serta tegangan keluaran buck converter 12,52V dan arus 7,95A. Kontrol PID dengan nilai parameter KP=7,8, KI=50000, dan KD=0,000304 digunakan untuk mendapatkan tegangan keluaran buck converter konstan sebesar 12,6V. Kata kunci Baterai Li-Ion, Buck Converter, MPPT Metode Modified Incremental Conductance, PID Analitik, Solar Charger I. PENDAHULUAN Solar charger merupakan alat pengisian baterai sampai pada rating tegangan yang ditentukan dengan menggunakan sumber panel surya. Pada umumnya penggunaan baterai yang umum digunakan saat ini adalah untuk kendaraan bermotor. Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Selama ini pengisian baterai masih menggunakan sumber dari jala-jala PLN. Namun dikarenakan perkembangan energi alternatif yang cukup pesat, sehingga dapat dilakukan pemanfaatan energi alternatif sebagai pengisian pada baterai yaitu energi dari tenaga surya. Energi ini merupakan salah satu alternatif yang baik untuk masa kini dan masa yang akan mendatang. Dimana alat yang digunakan untuk mengkonversikan energi surya atau cahaya menjadi energi listrik adalah panel surya[8]. Pemanfaatan solar panel sebagai pembangkitan energi listrik masih memerlukan sebuah konverter. Hal ini dikarenakan hasil output dari panel surya masih fluktuatif. Dengan adanya konverter tipe buck converter, bertujuan sebagai penurun level tegangan sumber input dan juga ditambahkan kontrol MPPT metode modified incremental conductance agar hasil output konverter dapat memaksimalkan input konverter keluaran panel surya serta sebuah kontrol PID yang mengkonstankan tegangan output konverter sebesar tegangan maksimum chargig baterai sesuai rating sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengisian sebuah penyimpan energi yang selanjutnya dapat digunakan sebagai supply energi listrik pada kehidupan sehari hari. Sehingga pada penelitian ini dibuat sebuah sistem dengan memanfaatkan energi hasil panel surya yang kemudian energi tersebut disimpan pada sebuah storage tegangan dan arusnya dimaksimalkan terlebih dahulu oleh sebuah konverter bertipe buck penurun tegangan memanfaatkan perpaduan MPPT dan kontrol PID. II. LANDASAN TEORI A. Buck Converter Buck Converter adalah salah satu tipe Converter DC ke DC yang menghasilkan tegangan output yang nilainya lebih kecil dari tegangan input. Gambar 1. Rangkaian Buck Converter Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa rangkaian terdiri atas satu saklar aktif berupa switching dan juga terdapat saklar pasif dioda, dan induktor serta kapasitor adalah sebuah pembatas keluarannya. Penggunaan dioda sebagai saklar pasif dapat digunakan sebuah saklar aktif sehingga adanya susut daya bisa dikurangi[1]. B. Baterai Li-Ion Baterai Lithium-ion merupakan salah satu jenis baterai rechargeable yang digunakan pada berbagai peralatan elektronik terutama yang berjenis portable[7]. Gambar 2. Karakteristik Pengisian Baterai Li-Ion Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa prinsip kerja dari CC-CV yaitu mula mula arus pengisian ditahan konstan, dan lama kelamaan akan berefek pada tegangan sel baterai yang semakin naik. Saat tegangan pengisian sudah mencapai tegangan maksimum pengisian sesuai rating pada data sheet maka tegangan akan dikonstankan sebesar tegangan pengisian tersebut. Dengan tujuan agar tidak merusak daripada sel baterai dan konstannya tegangan yang diberikan maka baterai akan terisi sehingga akan terjadi penurunan pada nilai arus pengisiannya dikarenakan semakin sedikitnya selisih antara tegangan sumber pengisian dan baterai. Baterai dikatakan penuh saat tegangan pengisian sudah mencapai tegangan maksimum baterai dan arus pengisian nol[2]. C. MPPT MPPT adalah sebuah program dimana pengaplikasiannya untuk mendapatkan tegangan dan arus maksimum dari sebuah panel surya sehingga daya keluaran dari panel surya agar losis daya yang terjadi yakni hilang susut daya yang terjadi. Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Gambar 3. MPPT Incremental Conductace Dalam Gambar 3, untuk mencapai MPPT sebuah panel surya yaitu tidak adanya perubahan nilai arus dan tegangan pada sistem dan juga bisa ditandai dengan perbandingan besarnya perubahan arus dibagi perubahan tegangan akan sama dengan nilai perbandingan arus dan tegangannya[4]. D. PID Kontrol PID merupakan kontroler berumpan balik yang terdiri atas kombinasi kontrol P, kontrol I, dan kontrol D yang memiliki tujuan mengkontrol hasil output, mempercepat reaksi kontrol, menghilangkan offset serta menghasilkan perubahan pada kondisi awal yang cukup besar yang ditampilkan dalam blok diagram pada Gambar 4[6]. Gambar 4. Blok Diagram PID Analog III. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini terdapat perencanaan sistem yaitu pembuatan blok diagram sistem. Blok diagram sistem digambarkan seperti pada Gambar 5. Gambar 5. Blok Diagram Sistem Pada penelitian ini menggunakan sebuah PV dengan daya max sebesar 100 Wp. Tegangan keluaran PV yang masih fluktuatif dipengaruhi oleh besarnya intensitas cahaya dan suhu lingkungan, maka diperlukan DC-DC konverter untuk menstabilkan tegangan output PV dengan bantuan kontrol. Pada penelitian ini digunakan konverter jenis buck dan kontrolnya menggunakan PWM berjenis MPPT dengan metode modified incremental conductance dan kontrol PID analitik. Baterai Li-Ion digunakan sebagai penyimpanan energi dari PV yang telah melewati konverter dengan tegangan nominal 10,8V. Sebagai media interface digunakanlah LCD 20x4 serta STM32F4 sebagai mkrokontrolernya. Pada penelitian ini juga dilakukan perencanaan baik hardware maupun kontrol. A. Perencanaan Photovoltaic Dalam penelitian ini akan digunakan 1 buah photovoltaic SUN ASIA 100 WP. Dengan spesifikasi pada Tabel 1 berikut Tabel 1. Spesifikasi Photovoltaic Maximum Power Voltage Vmp Maximum Power Current Imp Open Circuit Voltage Voc Short Circuit Current Isc B. Perencanaan Buck Converter Jenis konverter yang digunakan pada penelitian ini adalah buck converter dengan perencanaan sesuai parameter[1]. Parameter Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. xVorVoxiLiLkHzFAIoVVoVVinVVin%5,0;%20;40;8;6,12;21max;13min HHLxxL75,7800007875,0400006,16,016,12 FFxxxx8036,7940000005,01075,7886,0126C. Perencanaan Baterai Dalam perancanaan ini jenis baterai yang digunakan adalah Li-Ion dengan nomor model Samsung SDI-INR18650-35E [2]. Dengan spesifikasi pada Tabel 2 berikut Tabel 2. Spesifikasi Baterai Tegangan Cut-Off Discharge Dari Tabel 2, mengenai baterai akan dirakit dengan konfigurasi 3 seri dan 4 paralel 3S4P dimana nantinya baterai memiliki kapasitas 13,4Ah. Dari data tersebut, maka tegangan keluaran konverter maksimum yang dapat diberikan pada baterai adalah sebesar 12,6V dikarenakan pada percobaan kali ini digunakan konfigurasi baterai 3 seri sehingga tegangan maksimum pengisian adalah sebesar 12,6V 4,2 x 3 cell dengan dibantu oleh modul BMS agar pengisian dapat seimbang setiap cell nya. D. Perencanaan Kontrol PID Pada penelitian ini digunakan PID dengan perhitungan Kp, Ki dan Kd nya menggunakan metode analitik. Yang mula mula diambil grafik respon buck konverter dimana masih terdapat overshoot pada sistem seperti yang terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Gelombang Respon Buck Converter Diketahui 12,6V = ResponseSteady -12,6V =Point Set -17,01V = Vp -s 10 x 2,63 = tp-s 10 = ts-4-3sxxtsx32 102,0105151  Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. 12500000051,142543541 2239,015, n2222nSnSnkSuSC66,1643654761000066,16436547651,1282051,1282039,0251,1282012222SSSSPerhitungan Kp, Ki, dan Kd sxxni51008,651,1282039,022 sxxnxid4521051,128201008,611 14 Saat dipercepat 10x 04,3102,01008,645 xxkiKP500001008,604,35 xiKPKI18 Berikut adalah gelombang setelah diberikan kontrol PID Gambar 7. Gelombang Respon Buck Converter Setelah PID Dari Gambar 7 dapat diketahui bahwa kontrol PID dapat menghilangkan overshoot yang terjadi sehingga hingga menuju steady state tanpa terjadi overshoot. Untuk mempercepat waktu steady state maka dilakukan juga tuning pada PID dengan nilai yang didapat sebagai berikut 000304,0*50000*8,7*KDKIKPGambar 8. Gelombang Respon Buck Converter Setelah Tuning PID Dari Gambar 8 diketahui tuning PID akan berimbas pada semakin cepatnya respon steady state yang didapat. Dimana pada sebelum di tuning memiliki respon steady state sebesar 0,6ms setelah di tuning respon yang didapat yaitu semakin cepat menjadi 0,16ms. E. Perencanaan MPPT MPPT yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode modified incremental conductance yang berguna sebagai tracking sehingga panel surya dapat mengeluarkan daya maksimum yang dimiliki[4]. Alasan digunakannya metode tersebut yaitu dengan metode tersebut memiliki proses deteksi tracking sangat detail sehingga osilasi daya yang dikeluarkan oleh panel surya akan kecil atau bisa dikatakan lebih teliti. Flowchart algoritma MPPT Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. metode modified incremental conductance adalah sebagai berikut Gambar 9. Algoritma MPPT Metode Modified Incremenal Conductance Dari Gambar 9, didapati bahwa panel surya telah mencapai daya maksimumnya saat tidak adanya perubahan nilai arus yang terjadi dan nilai perbandingan antara perubahan arus terhadap perubahan tegangannya sama dengan nilai perbandingan antara arus terhadap tegangannya. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Didalam hasil dan pembahasan ini memiliki beberapa pengujian sebagai berikut A. Pengujian Karakteristik PV Gambar 10. Dokumentasi Pengujian Karakteristik PV Seperti Gambar 10, Pengujian PV dilakukan untuk mengetahui karakteristik panel terhadap paparan sinar matahari. Pengujian dilakukan pada tanggal 6-Juni-2021 berlokasikan di Jl. Tenggumung Wetan GG. Rambutan 07, pada pukul 1000– 1400. Gambar 11. Grafik Karakter Tegangan Terhadap Arus PV Gambar 12. Grafik Karakter Tegangan Terhadap Daya PV Dari Gambar 11 dan 12 diketahui daya yang mampu dihasilkan oleh PV yaitu berkisar antara 15-45W sedangkan untuk tegangannya berkisar 10-19V. B. Pengujian Buck Converter Pengujian buck converter pada Gambar 13 dengan perubahan duty cycle dari 10% hingga 90% menggunakan sebuah power supply DC dengan menyamakan deangan keadaan PV maka buck converter diuji pada beberapa tegangan untuk memastikan buck converter dapat bekerja pada PV. Percobaan ini diambil pada tegangan input berbeda, namun yang tersaji dalam tabel yaitu pengujian dengan tegangan input sebesar 13V, 17V, dan 21V pada Tabel 3, 4 dan 5. Gambar 13. Dokumentasi Pengujian Buck Converter Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Tabel 3. Uji Buck dengan Tegangan Uji 13V Tabel 4. Uji Buck dengan Tegangan Uji 17V Tabel 5. Uji Buck dengan Tegangan Uji 21V Dari Tabel 3, 4, dan 5 diketahui bahwa masih terjadi error dan juga effisiensi nya masih belum 100% hal ini dikarenakan ketidaktepatan komponen maupun alat ukur yang dipakai. C. Pengujian Performa Baterai Pada pengujian performa baterai, akan dilakukan menggunakan buck konverter yang telah dibuat dan dengan sumber sebuah power supply untuk mengetahui waktu pengisian dan juga kemampuan baterai saat di charging dengan daya maksimum PV yaitu sebesar 100W. Berikut adalah dokumentasi pengujian pada Gambar 14. Gambar 14. Dokumentasi Pengujian Baterai Dari pengujian yang telah dilakukan didapati data pada Tabel 6. Tabel 6. Uji Performa Baterai Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Dari Tabel 6 didapati bahwa, baterai di charging hingga penuh dengan perpaduan antara charging dengan daya mendekati 100W dan tegangan konstan memerlukan waktu 10460 detik atau sekitar 2,9 jam. dan dari percobaan ini didapati bahwa baterai mampu di charging dengan daya sebesar daya maksimum panel surya yaitu sebesar 100W sehingga dapat dipastikan dapat berjalan dengan normal saat diterapkan. D. Pengujian MPPT Pengujian MPPT dengan metode modified incremental conductance yang dilakukan dengan bantuan software PSIM. Untuk parameter radiasi diatur berubah-ubah dengan nilai 100-1000 W/m2 dengan step 100 W/m2 serta dengan temperature 25°C. Gambar 15. Rangkaian MPPT pada Software PSIM Pada Gambar 15 didapati bahwa pada sistem ini menggunakan sebuah PV berspesifikasi 100Wp dan konverter yang digunakan merupakan buck converter. Berdasarkan hasil simulasi didapat data tracking seperti yang ditunjukkan dengan data tersaji pada Tabel 7. Tabel 7. Data Uji MPPT Iradiasi Konstan Berdasarkan Tabel 8, dari data tersebut maka dapat dikatakan bahwa MPPT telah berjalan dan dapat diterapkan pada sistem dimana MPPT sudah dapat tracking daya maksimum dimana untuk range tegangan input yang diberikan oleh PV adalah 15,8V hingga 17,76V. Dan dari segi akurasi MPPT sudah dikatakan sangat baik karena hasil dari MPPT memiliki akurasi atau ketepatan dalam range hingga 100%. Dan setelah itu dilakukan pula pengamatan pada sisi konverter dengan hasil pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Pengujian MPPT untuk Pengisian Baterai Dari Tabel 8 didapati bahwa daya output konverter maksimum yaitu saat nilai iradiasi sebesar 1000 W/m2. Dimana daya yang dikeluarkan konverter adalah 99,53 W dengan tegangan output konverter maksimum sebesar 12,52V dan dengan arus 7,95A. Jenis baterai yang digunakan pada penelitian ini adalah Li-Ion Samsung SDI-INR18650-35E dengan konfigurasi 3S4P 3 Seri 4 Paralel maka tegangan Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. nominalnya menjadi 10,8V dan tegangan pengisian maksimum 12,6V. Sehingga pada tabel dapat diketahui iradiasi minimum agar bisa melakukan pengisian adalah 800W/m2 dimana tegangan output konverter adalah sebesar 11,16V. Gambar 16. Rangkaian Pengujian Performa MPPT pada Software PSIM Seperti pada Gambar 16, Pengujian ini untuk mengetahui performa MPPT metode modified incremental conductance pada saat diterapkan pada kondisi iradiasi yang berubah secara tiba-tiba, baik dari tingkat iradiasi tinggi ke rendah ataupun sebaliknya. Proses tracking pada saat dilakukan pengujian yaitu dengan melakukan perubahan pada nilai iradiasi dengan perubahan 800 – 1000 – 500 – 700 w/m2 dan dengan temperature 25°C. Gambar 17. Perubahan Nilai Iradiasi yang dilakukan Gambar 18. Proses Tracking dari Iradiasi 800 W/m2 ke 1000 W/m2 ke 500 W/m2 ke 700 W/m2 Pada Gambar 17 dan 18 diketahui bahwa proses tracking daya dari iradiasi rendah ke tinggi ataupun sebaliknya dapat berjalan dengan baik. MPPT modified incremental conductance dapat menunjukkan performa yang baik dengan berhasil melakukan tracking ulang ketika ada perubahan iradiasi. Tracking dan penurunan drastis terjadi pada iradiasi 1000 menuju ke 500 yang memakan banyak waktu dikarenakan penurunan yang terlalu jauh hingga waktu akan mencapai daya maksimum sedikit lebih lambat. E. Pengujian PID Dikarenakan tegangan output konverter maksimum saat melakukan MPPT adalah 12,52V sedangkan tegangan maksimum yang harus dicapai baterai adalah 12,6V digunakan kontrol PID metode analitk untuk mencapai serta menstabilkan tegangan pengisian baterai sehingga mencapai tegangan rating maksimumnya yang mana rangkaiannya ditampilkan dalam Gambar 19. Gambar 19. Rangkaian PID pada Software PSIM Tabel 9. Data Uji PID Dari Tabel 9 didapati hasil output dari konverter sudah sesuai dengan setpoint yang dihasilkan yaitu Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. sebesar 12,6V sesuai rating yang tertera pada baterai. Namun pada hasil output konverter masih terjadi error dari sisi output konverter dimana error yang terjadi berkisar 0-0,05V atau dalam persentase 0-0,4%. Untuk memastikan keandalan dari PID maka dilakukan pengujian dengan memberikan tegangan input yang berubah ubah dengan step naik dan turun dengan hasil berikut Gambar 20. Gambar Tegangan Input yang Diberikan dengan 17V dinaikkan 21V, dilakukan Penurunan 18V dan kenaikan 20V Gambar 21. Gambar Tegangan Output yang Diberikan dengan tegangan input 17V dinaikkan 21V, dilakukan Penurunan 18V dan kenaikan 20V Dari hasil percobaan pada Gambar 20 dan 21 diketahui bahwa saat terjadi penurunan secara tiba tiba PID sudah siap dan handal. Dilihat dari hasil output yang telah mendekati set point yaitu 12,6V pada pengujian kenaikan maupun penurunan tegangan input dan dapat dipastikan PID dapat mengikuti. V. KESIMPULAN Tracking maksimum MPPT metode Modified Incremental Conductance pada iradiasi 1000W/m2 dengan duty cycle 70% menghasilkan keluaran daya maksimum buck converter 99,53W serta tegangan keluaran buck converter 12,52V dan arus 7,95A. Kontrol PID dengan nilai parameter Kp=7,8, Ki=50000, dan Kd=0,000304 digunakan untuk mendapatkan tegangan konstan keluaran dari buck converter sebesar 12,6V. Pada pengisian penuh baterai Li-Ion dengan daya pengisian sebesar 100W, diperlukan waktu 10460 detik. REFERENSI [1] Hart, Daniel W. 2011. Power Electronics. The McGraw Hill Companies. New York, Amerika. [2] SDI, S. 2015. Inr 18650 - 35E. Retrieved from [3] Haryadi S., G. R. F. S. 2016. Rancang Bangun Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Charger Handphone Di Tempat Umum. Teknik Mesin UNISKA, 0202, 114–120. [4] Anowar, M. H., & Roy, P. 2019. A Modified Incremental Conductance Based Photovoltaic MPPT Charge Controller. 2nd International Conference on Electrical, Computer and Communication Engineering, ECCE 2019, [5] Prasetyono, E., Anggriawan, D. O., Firmansyah, A. Z., & Windarko, N. A. 2017. A modified MPPT algorithm using incremental conductance for constant power generation of photovoltaic systems. Proceedings IES-ETA 2017 - International Electronics Symposium on Engineering Technology and Applications, 2017-December, 1–6. [6] N. T. Mooniarsih. 2016. Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu, Elkha, vol. 8, no. 2, pp. 6–13, 2016, doi [7] Thowil Afif, M., & Ayu Putri Pratiwi, I. 2015. Analisis Perbandingan Baterai Lithium-Ion, Lithium-Polymer, Lead Acid dan Nickel-Metal Hydride pada Penggunaan Mobil Listrik - Review. Jurnal Rekayasa Mesin, 62, 95–99. [8] Budhi Anto, Edy Hamdani, Rizki Abdullah. 2014. Portable Battery Charger Berbasis Sel Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Akreditasi Kemenristekdikti SINTA 4, SK. DOI Jurnal ECOTIPE, Vol. 8, Oktober 2021 120-130 * Correspondence Author Received 09/09/2021; Reviced 18/09/2021; Accepted 09/10/2021 Rancang Bangun Solar Charger…Novie A. Y., dkk. Surya. Teknik Elektro Universitas Riau, Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, April 2014, hal. 19-24 [9] Maranda, Witold. 2015. Capacity Degradation of Lead-acid Batteries Under Variable-depth Cycling Operation in Photovoltaic System. [10] Julisman, A., Sara, I. D., & Siregar, R. H. 2017. Prototipe Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Stadion Bola. Jurnal Karya Ilmiah Teknik Elektro, 21, 35–42. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Md Hasan AnowarPhotovoltaic PV system's output performance depends on solar irradiation and temperature. Maximum Power Point Tracking MPPT is the most effective solution to extract the maximum power from the PV system. The incremental conductance algorithm can track the maximum power operating point excellently under any environmental condition but has reduced efficiency due to oscillations. This paper introduces a modified approach to implement incremental conductance technique to overcome the limitations. In this work, an integral regulator is used to minimize the error signal generated by comparing instantaneous conductance to the incremental conductance. The proposed photovoltaic MPPT controller system is developed in MATLAB/Simulink environment. The simulation results have verified the efficiency of the control method in the presence of changes in the irradiance Thowil Afif Ilham Ayu Putri PratiwiA battery is an important part of electric vehicle which is converting the chemical energy into electrical energy. There are two types of battery based on the occurrence primary and secondary batteries. In the market there are a lot of secondary battery types for electric vehicle Lithium-ion, Lithium Polymer, Lead acid, and Nickel Metalh Hydrarde batteries. Because of that, a study comparation of secondary battery types was needed. Meta-analysis method was used to analyze the comparison between secondary battery types. The results showed that each battery have different spesifications, advantages, and disadvantages. There are a lot of consideration to choose battery for electric vehicle including initial cost, life time, mass, volume, temperature sensitivity, acces to care and acces to product. Keywords Lithium-Ion Batteries, Lithium-Polymer Batteries, Lead Acid Batteries, Nickel-Metal Hydrade Batteries Witold MarandaGrid–connected photovoltaic systems with local energy consumption can be equipped with additional energy buffer to increase self consumption when feed-in-tariffs are low or to reduce the negative impact on power network in some periods. The buffer is typically implemented with a lead-acid battery dedicated for day-to-night energy storage. Since the solar energy fluctuates highly during the day, the battery operates with many variable-depth charge/discharge cycles, rather than with one full cycle per day. This paper shows the method of estimation the battery service life in a photovoltaic system under variable irradiance. The results are computed for one year period and presented in respect to PV and consumption ratio for various buffer Electronics. The McGraw Hill CompaniesDaniel W HartHart, Daniel W. 2011. Power Electronics. The McGraw Hill Companies. New York, Bangun Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Charger Handphone Di Tempat UmumS HaryadiHaryadi S., G. R. F. S. 2016. Rancang Bangun Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Charger Handphone Di Tempat Umum. Teknik Mesin UNISKA, 0202, dan Analisis Kinerja Prediktor Smith padaN T MooniarsihN. T. Mooniarsih. 2016. Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu, Elkha, vol. 8, no. 2, pp. 6-13, 2016, doi AntoEdy HamdaniRizki AbdullahBudhi Anto, Edy Hamdani, Rizki Abdullah. 2014. Portable Battery Charger Berbasis Sel Jurnal ECOTIPE, Volume 8, Oktober 2021, Hal. 120-130 p-ISSN 2355-5068, e-ISSN 2622-4852 Teknologibaterai ini juga bebas dari unsur kimia kobalt dan oleh karena itu sangat ramah lingkungan dalam pembuatan komponennya. Umur panjang baterai solid-state sangat mencolok. Oleh karena itu, saat membeli eCitaro dengan baterai solid-state, jaminan dasar untuk baterai tegangan tinggi hingga 10 tahun atau throughput energi hingga 280 MWh per paket baterai adalah standar.
tinggi maksimum pengisian air baterai adalah a. Lower level d. Medium level b. Upper level e. Fair level c. Side level​ jawaban Supaya tetap di level ideal, maka ketinggian air aki harus diperiksa dan segera ditambahkan kembali, jika berada di bawah batas minimal lower level . Walau cukup mudah dilakukan, namun bukan berarti penambahan air aki ini dapat dilakukan sembarangan. Pastikan menggunakan air yang sudah mengalami demineralisasi alias bersih tanpa mineral. Di pasaran, umumnya air ini dalam kemasan biru. Isi aki hingga batas maksimal upper level dan segera bersihkan permukaan aki jika cairan aki tertumpah. jadi jawabannya adalah b. Upper level
Berkurangnyakebutuhan pengisian air, membuat Anda merasa itu adalah baterai tanpa air! Penerimaan biaya lebih cepat dengan nano-karbon! Efisiensi daya tinggi - Pulih dengan cepat dari PSoC; Periode pengosongan lebih lama - tugas berat, ditambah dengan kemampuan siklus dalam; Umur panjang - pengembalian investasi yang lebih baik Famous Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah References. Web tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Jika ketinggian permukaan air aki sudah menyentuh garis batas upper level tadi, maka tinggi maksimum pengisian air buah baterai dengan GGL masing masing 3 volt dan hambatan dalam 0,5 from tinggi maksimum pengisian air baterai adalah a. Isi aki hingga batas maksimal upper level dan. Supaya tetap di level ideal, Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Nilai c adalah ukuran daya relatif Web kita cukup melihat tinggi maksimum pengisian air baterai pada garis batas maksimal upper level yang umumnya dicetak pada dinding Dan Menambahkan Air Aki Oto tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Baterai litium sulfur terdiri dari anode berupa logam. Web tinggi maksimum pengisian air baterai adalah Web Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai tinggi maksimum pengisian air baterai adalah a lower level c side level e fair. Web pengertian dan fungsi baterai accu dunia pembangkit listrik sistem pengapian mobil konvensional bengkel body paint Supaya tetap di level ideal, Tegangan Pengisian Maksimum Untuk Baterai Gel Adalah 14,1 Atau 14,4 Volt, Yang Lebih Rendah Dari Kebutuhan Baterai Tipe Basah Atau Agm Vrla ketinggian permukaan air aki sudah menyentuh garis batas upper level tadi, maka tinggi maksimum pengisian air battery. Side level jawaban supaya tetap di level ideal, maka. Dalam sebuah kendaraan mobil terdapat Drone Bawah Air Yang Bisa Menyelam Ke bilangan bulat dari 0 hingga 100 menunjukkan batas biaya termal. Supaya tetap di level ideal, maka ketinggian air aki harus diperiksa dan segera ditambahkan kembali, jika berada di. Agungdimasa8 agungdimasa8 sejarah sekolah menengah atas.
Sangatpenting untuk menghindari perangkat dari paparan suhu ekstrem yang lebih tinggi dari 35° C, yang dapat merusak kapasitas baterai secara permanen. Artinya, baterai Anda tidak akan menjalankan perangkat sekuat kapasitas asli pada saat pengisian daya. Mengisi daya perangkat dalam suhu lingkungan yang tinggi dapat semakin merusakkannya.

Automatic Handwasher with Workstation adalah alat pencuci tangan otomatis yang dilengkapi dengan stasiun pengisian baterai telepon seluler ataupun laptop, dirancang oleh mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda yang ditujukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Politeknik dimasa pandemi dengan menyediakan tempat cuci tangan otomatis yang tidak memerlukan kontak langsung agar alat dapat mengeluarkan air dan sabun, alat ini menggunakan basis sensor Ultrasonik dan Arduino Uno untuk mendeteksi ketika ada benda yang menghalangi sensor maka air atau sabun akan otomatis keluar tanpa adanya kontak pada alat. Energi yang digunakan pada alat ini berbasis sistem off-grid atau tidak bergantung pada energi listrik konvesional yaitu dengan memanfaatkan Panel surya sebagai sumber energi utama. Dengan penentuan kapasitas daya yang telah ditentukan sebelumnya yaitu dengan beban maksimum kWh selama pemakaian 6 jam perhari, 2 buah panel surya dengan kapasitas 150 Wp, jumlah baterai 1 buah dengan kapasitas 150 Ah, maka SCC yang paling baik digunakan pada Automatic Handwasher with Worksatation adalah SCC jenis MPPT, hal ini disebabkan beban pada Workstation adalah beban yang besar yaitu kWh perhari sehingga memungkinkan untuk mempercepat pengosongan baterai oleh sebab itu SCC jenis MPPT dipilih karena dapat menghasilkan arus pengisian yang lebih besar yaitu paling tinggi 6,654 Ampere dan lama waktu pengisian paling cepat 27,05 jam. Analisa ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk memilih jenis SCC mana yang paling baik digunakan pada Automatic Handwasher with Workstation di Politeknik Negeri Samarinda. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 12 Analisis Perbandingan Charging SCC Jenis PWM Dan MPPT Pada Automatic Handwasher with Workstation Bertenaga Surya Politeknik Negeri Samarinda Naim Fadlan Wahidin1, Erry Yadie2, Marson Ady Putra3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Dr. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Panjang, Samarinda, 75121 marson Abstak, Automatic Handwasher with Workstation adalah alat pencuci tangan otomatis yang dilengkapi dengan stasiun pengisian baterai telepon seluler ataupun laptop, dirancang oleh mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda yang ditujukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Politeknik dimasa pandemi dengan menyediakan tempat cuci tangan otomatis yang tidak memerlukan kontak langsung agar alat dapat mengeluarkan air dan sabun, alat ini menggunakan basis sensor Ultrasonik dan Arduino Uno untuk mendeteksi ketika ada benda yang menghalangi sensor maka air atau sabun akan otomatis keluar tanpa adanya kontak pada alat. Energi yang digunakan pada alat ini berbasis sistem off-grid atau tidak bergantung pada energi listrik konvesional yaitu dengan memanfaatkan Panel surya sebagai sumber energi utama. Dengan penentuan kapasitas daya yang telah ditentukan sebelumnya yaitu dengan beban maksimum kWh selama pemakaian 6 jam perhari, 2 buah panel surya dengan kapasitas 150 Wp, jumlah baterai 1 buah dengan kapasitas 150 Ah, maka SCC yang paling baik digunakan pada Automatic Handwasher with Worksatation adalah SCC jenis MPPT, hal ini disebabkan beban pada Workstation adalah beban yang besar yaitu kWh perhari sehingga memungkinkan untuk mempercepat pengosongan baterai oleh sebab itu SCC jenis MPPT dipilih karena dapat menghasilkan arus pengisian yang lebih besar yaitu paling tinggi 6,654 Ampere dan lama waktu pengisian paling cepat 27,05 jam. Analisa ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk memilih jenis SCC mana yang paling baik digunakan pada Automatic Handwasher with Workstation di Politeknik Negeri Samarinda. Kata kunci Automatic Handwasher with Workstation, PLTS, COVID-19, Tenaga Surya, Solar Cell I. PENDAHULUAN Automatic Handwasher with Workstation adalah alat pencuci tangan otomatis yang dilengkapi dengan stasiun pengisian baterai telepon seluler ataupun laptop, dirancang oleh mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda yang ditujukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Politeknik dimasa pandemi dengan menyediakan tempat cuci tangan otomatis yang tidak memerlukan kontak langsung agar alat dapat mengeluarkan air dan sabun, alat ini menggunakan basis sensor Ultrasonik dan Arduino Uno untuk mendeteksi ketika ada benda yang menghalangi sensor maka air atau sabun akan otomatis keluar tanpa adanya kontak pada alat. Terdapat 2 sisi pada alat dimana sisi pertama adalah Automatic Handwasher yang ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Automatic Handwasher. Sedangkan pada sisi kedua terdapat Workstation yang menggunakan sistem panel surya off-grid yang dimana juga terdapat beban DC yang akan digunakan untuk menghidupkan kontrol pada sisi Automatic Handwasher, sisi Workstation dapat dilihat pada Gambar 2 dimana terdapat 4 buah kotak kontak yang dapat digunakan untuk mengisi perangkat elektronik maksimum 45 Watt untuk masing-masing kotak kontak, pada sisi Workstation dilengkapi dengan tampilan tegangan dan arus yang digunakan pada kotak kontak agar pengguna dapat melihat langsung tegangan dan arus yang sedang digunakan pada Workstation. Gambar 2. Workstation. Penggunaan Sollar Charge Controller SCC diperlukan untuk dapat melakukan pengisian energi listrik ke baterai. Energi listrik yang tersimpan oleh baterai akan membuat Workstation dan Automatic handwasher tetap dapat digunakan disaat matahari tidak menyinari solar panel. Pemilihan SCC yang tepat akan sangat baik diperlukan untuk PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 13 mendapatkan hasil yang effisien maupun terjangkau untuk pada Automatic Handwasher with Workstation [1]. II. LANDASAN TEORI A. Sel Surya Sel surya merupakan sebuah perangkat yang mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik dengan proses efek fotovoltaic, oleh karena itu dinamakan juga sel fotovoltaic Photovoltaic cell – disingkat PV. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sebuah sel surya sekitar 0,6 V tanpa beban atau 0,45 V dengan beban. Agar panel surya dapat menghasilkan tegangan sesuai besaran tertentu yang diinginkan maka dapat dilakukan penyusunan beberapa panel surya yang disusun secara seri [2]. Jenis - jenis Panel Surya 1. Monokristal Mono-crystalline Merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini & menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Jenis panel monokristal biasanya digunakan pada perancangan sistem yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat yang memiliki cuaca ekstrim. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang teduh, efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan [2]. 2. Polikristal Poly-Crystalline Adalah jenis panel surya yang tersusun dari beberapa kristal acak yang diperoleh dari proses pakbrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Polikristal memiliki efisiensi lebih rendah jika dibandingkan panel surya jenis monokristal, sehingga memiliki harga yang relatif lebih murah [2]. 3. Thin Film Photovoltaic Adalah Panel surya yang memiliki 2 lapisan dengan struktur mikrokristal-silicon dan amorphus tipis dengan efisiensi maksimal sehingga luas permukaan yang diperlukan per watt daya lebih besar dibandingkan dengan monokristal & polykristal. Jenis terbaru dari thin Film Triple Junction Photovoltaic atau panel surya yang memiliki 3 lapisan memiliki efisiensi lebih tinggi dalam udara yang sedang berawan dan dapat menghasilkan daya listrik hingga 45% lebih besar dari panel jenis lain [2]. B. Panel Surya Panel Surya adalah sejumlah sel surya yang dihubungkan secara seri dan paralel untuk mendapatkan tegangan dan arus tertentu. Cara kerja panel surya dengan prinsip p-n junction ditunjukkan dalam Gambar 3 Sel surya konvensional umumnya menggunakan prinsip p-n junction untuk melakukan konversi energi, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari beberapa ikatan atom yang terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Gambar 3. Cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction [2]. Semikonduktor tipe-n memiliki kelebihan elektron muatan negatif sedangkan semikonduktor tipe-p memiliki kelebihan hole muatan positif didalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole ini dapat terjadi dengan melakukan doping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dalam Gambar 3 menunjukkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n. p-n junction berperan untuk membentuk medan listrik sehingga elektron dan hole bisa diekstrak oleh material kontak untuk dapat menghasilkan energi listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Aliran dari elektron dan hole akan membentuk medan listrik yang dimana ketika cahaya matahari sampai pada susunan p-n junction akan mendorong elektron berpindah dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai energi listrik, dan sebaliknya jika hole berpindah menuju kontak positif menunggu elektron datang [2]. Daya listrik yang dihasilkan sel surya ketika mendapat cahaya diperoleh dari kemampuan perangkat sel surya tersebut untuk memproduksi tegangan ketika diberi beban dan arus melalui beban pada waktu yang sama [3]. Beberapa parameter dan persamaan yang digunakan untuk mengetahui spesifikasi atau kemampuan panel surya serta penentuan jumlah modul surya adalah sebagai berikut 1. Fill Factor Faktor isi [3] 𝐹𝐹 = 𝑉𝑚𝑝 𝑥 𝐼𝑚𝑝𝑉𝑜𝑐 𝑥 𝐼𝑠𝑐 ................................................ Keterangan FF = Faktor Isi Imp = Arus Maksimum Ampere Vmp = Tegangan Maksimum Volt Isc = Arus Hubung Singkat Ampere Voc = Tegangan Hubung Terbuka Volt Dengan menggunakan faktor isi maka maksimum daya dari sel surya dapat dihitung, dengan persamaan berikut 2. Daya Maksimum [3] Pmax = Voc x Isc x FF ........................................ PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 14 Sehingga efisiensi sel surya yang didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan dari sel Pmax dibagi dengan daya dari cahaya yang datang Pcahaya. 3. Efisiensi [3] Ƞ=𝑃𝑚𝑎𝑥𝑃𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎............................................................. Keterangan Ƞ = Efisiensi panel surya solar cell Pmax = Daya maksimum panel surya Solar cell Watt Pcahaya = Irradiasi matahari W/m²/hari Selanjutnya, untuk menghitung daya keluaran Output panel surya solar cell dapat digunakan persamaan berikut 4. Daya Keluaran [3] Pout = Vout x Iout............................................ Keterangan Pout = Daya keluaran panel surya Solar cell Watt Vout = Tegangan output panel surya Solar cell Volt Iout = Arus output panel surya Solar cell Volt 5. Menentukan Jumlah Modul Surya[6] Jumlah Panel=𝑃𝑤𝑎𝑡𝑡𝑝𝑒𝑎𝑘𝑃𝑚𝑝𝑝 .................................................... Keterangan Pmmp = Daya maksimum panel surya yang digunakan W Pwattpeak = Daya yang dibangkitkan C. Hukum Ohm Hukum ohm adalah hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Daya Listrik P, Tegangan V, dan Arus I. Bunyi hukum ohm adalah besar arus P yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan V dan berbanding terbalik dengan Arus A. Berikut merupakan hukum ohm ditunjukkan pada persamaan P = V x I............................................................................. Keterangan Pout = Daya Listrik Watt V = Tegangan ListrikVolt I = Arus Listrik Ampere D. PWM Pulse Width Modulation PWM adalah singkatan dari Pulse Width Modulation yang menunjukkan bahwa pengontrol pengisian daya bekerja dengan memancarkan pulsa listrik ke baterai accu dengan panjang gelombang yang bervariasi seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Di akhir setiap pulsa, pengontrol pengisian daya mati sebentar untuk mengukur kapasitas baterai dan menyesuaikan nilai keluaran output agar sesuai. Pengontrol muatan PWM pada dasarnya bertindak sebagai saklar cerdas antara baterai dan panel surya yang mengontrol tegangan dan arus yang mengalir ke baterai. Nominal tegangan baterai dapat menjadi 11V ketika kosong hingga lebih dari 14V saat mengisi daya. Ini adalah tugas solar charge controller untuk mengambil nilai tegangan 17-19V dari panel surya dan melakukan pengisian daya dengan aman pada baterai. solar charge controller PWM pada umumnya memiliki tiga tahap pengisian berbeda pada baterai Accu, yaitu tahap Massal Bulk Stage, tahap Penyerapan Absorption, dan tahap Float [3]. Gambar 4. Tahapan Pengisiasin Daya Baterai Pada Solar Charge Controller PWM Pulse Width Modulation [4]. Pada tahap pengisian daya Massal Bulk Stage, pengontrol pengisian daya secara langsung menghubungkan panel surya ke baterai. Tegangan panel surya ditarik turun agar sesuai dengan tegangan baterai dan output arus penuh dari panel surya dibuang ke baterai. Tahap ini memiliki peran besar dalam pengisian baterai atau biasa disebut juga tahap arus konstan. Saat baterai dalam proses pengisian daya, tegangan akan perlahan-lahan dinaikkan hingga mencapai 14,4V. Pada kondisi ini, baterai telah terisi sekitar 80%, pengisian pada tegangan tersebut dengan arus maksimal dapat merusak baterai maka dari itu perlu tahap selanjutnya, sehingga pengendali muatan bergerak ke tahap berikutnya [3]. Gambar 5. SCC Jenis PWM [3]. E. MPPT Maximum Power Point Tracking MPPT atau Maximum Power Point Tracking adalah algoritma yang termasuk dalam pengontrol daya yang digunakan untuk mengekstraksi daya maksimum yang tersedia dari modul PV dalam kondisi tertentu. MPPT atau Maximum Power Point Tracking adalah konverter DC ke DC yang beroperasi dengan mengambil input DC dari modul PV, mengubahnya ke AC dan mengubahnya kembali ke tegangan dan arus DC yang berbeda untuk secara tepat mencocokkan modul PV ke baterai [3]. Tegangan di mana modul PV dapat menghasilkan daya maksimum disebut titik daya maksimum atau tegangan daya puncak. Daya maksimum bervariasi dengan radiasi PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 15 matahari, suhu lingkungan, dan suhu sel surya. Modul PV menghasilkan daya dengan tegangan daya maksimum sekitar 17 V bila diukur pada suhu sel 25°C, dapat turun hingga sekitar 15 V pada hari yang diukur pada suhu sel 25°C, dapat turun hingga sekitar 15 V pada cuaca terik dan juga dapat naik hingga 18 V pada hari yang sangat dingin [3]. Perbandingan SCC PWM dan MPPT dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Perbandingan SCC Jenis PWM dan MPPT. F. Baterai Baterai adalah alat menyimpan energi listrik yang memanfaatkan proses elektrokimia. Proses elektrokimia adalah proses perubahan kimia atau konversi menjadi listrik proses pengosongan dan listrik menjadi kimia dengan regenerasi dari elektroda yang terdapat pada baterai dengan melewatkan arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan pada sel baterai [2]. Bagian-bagian yang terdapat pada baterai dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Bagian pada Baterai jenis Lead Acid [2]. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum merancang panel surya sebagai berikut 1. Mencari Total Beban Listrik Harian Beban Pemakaian = Daya x Lama Pemakaian.................... 2. Menentukan Ukuran Kapasitas Panel Surya Kapasitas Panel Surya = Total Beban Pemakaian Harian𝑛Baterai+Isolasi Panel Surya ........... 3. Menentukan Kapasitas Baterai/Aki Kapasitas Baterai = W x AD𝐷𝑂𝐷 𝑥 𝑉𝑠 ............................................. Keterangan AD = Autonom Days Vdc = Tegangan Sistem DOD = Depth of Discharge 4. Lama pengisian Baterai/Aki T1= CI 1 +20%........................................................... Keterangan I = Arus Pengisian Ampere C = Kapasitas Ampere Hours T1 = Waktu yang kita inginkan Hours 20% = % De-efisiensi Definisi A/hour. Ampere per jamAh mendefinisikan bahwa kita dapat membedakan antara menghitung arus dalam Ampere A dan menghitung battery capacity dalam Ah. Harus diingat bahwa Ampere A ≠ Ampere Ah. Sehingga kita bisa lihat dalam persamaan berikut Battery lifeh = 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦 𝐵𝑎𝑡𝑡𝑒𝑟𝑦𝐴ℎ𝐿𝑜𝑎𝑑 𝐴 .................................. 5. Lama Penggunaan Energi Lama Pembebanan = Total Kapasitas Beban HarianKapasitas Baterai – 3 Jam... G. Arduino Uno Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega 328 ditunjukkan pada Gambar 8. Board ini memiliki 14 digital input/output pin dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 input analog. 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, power jack dan tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tekanan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya [6]. Gambar 8. Arduino Uno [6]. H. Data Logger Data logger adalah proses atau metode yang bersifat otomatis guna perekaman maupun pengumpulan data – data baik itu berasal dari sensor atau module elektronika yang bertujuan sebagai bahan data analisa dan pengarsipan dengan menggunakan Data Logger RTC modul SD Card seperti pada Gambar 9 [5]. PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 16 Gambar 9. Data Logger SD Card Modul [9]. I. RTC Real Time Clock RTC Real time clock adalah jam elektronik berupa chip yang dapat menghitung waktu mulai detik hingga tahun dengan akurat dan menjaga/menyimpan data waktu tersebut secara real time, RTC dapat dilihat pada Gambar 10 [6]. Gambar 10. Modul RTC 3231 [6] J. Sensor 1. Sensor Tegangan Prinsip kerja modul sensor tegangan ini dapat membuat tegangan input mengurangi 5 kali dari tegangan asli, sensor Tegangan dapat dilihat pada Gambar 11. Sehingga, sensor hanya mampu membaca tegangan maksimal 25 V bila diinginkan Arduino analog input dengan tegangan 5 V, dan jika untuk tegangan 3,3 V, tegangan input harus tidak lebih dari V [7]. Gambar 11. Modul Sensor Tegangan [7] 2. Sensor Arus Modul ACS712d itunjukkan pada Gambar 12 merupakan modul yang difungsikan untuk mensensing arus pada suatu rangkaian tegangan bolak balik dan searah dengan menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno dengan sensing arus maksimum sebesar 30 Ampere [8]. Gambar 12. Sensor Arus [8] III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pengambilan Data Pengambilan serta pengumpulan data yang diperlukan dalam perencanaan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021 sampai bulan Juli 2021 di POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA POLNES Jl. Cipto Mangun Kusumo, Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242. Pemilihan tempat ini berdasarkan pertimbangan bahwa adanya aktivitas warga kampus yang banyak menggunakan barang elektronik seperti smartphone, laptop dan lainnya untuk menunjang kegiatan di Area Kampus Politeknik Negeri Samarinda. Tahapan penelitian dan rancang bangun akan dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro. Objek perencanaan ini adalah alat Automatic Hand Washer with Workstation yang tepatnya berada di area Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda. B. Jenis Data dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam perencanaan ini adalah 1. Pengumpulan data output tegangan dan arus pada PV dan output SCC pada saat berbeban. 2. Lama Waktu Pengisian baterai dengan Charging PWM dan MPPT. 3. Analisis karakteristik arus dan tegangan SCC jenis PWM dan MPPT. C. Hasil Pengambilan Data Berikut data yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian dan riset yang dilaksanakan selama 4 hari, data yang diperoleh diantaranya tegangan masukan, keluaran, dan arus pengisian pada Solar Charge Controller serta intensitas cahaya matahari dan suhu panel surya pada setiap prototipe PLTS yang memiliki SCC yang berbeda dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini 1. Data Arus dan Tegangan yang dihasilkan panel surya pada PLTS a. Data pada Solar Charge Controller PWM Berikut data yang diperoleh hasil pengujian sistem PLTS dengan menggunakan SCC jenis PWM PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 17 TABEL 1 DATA PENGUJIAN TEGANGAN DAN ARUS PENGISIAN BATERAI DENGAN SCC JENIS PWM b. Data pada Solar Charge Controller MPPT Berikut data yang diperoleh hasil pengujian sistem PLTS dengan menggunakan SCC jenis MPPT TABEL 2 DATA PENGUJIAN TEGANGAN DAN ARUS PENGISIAN BATERAI DENGAN SCC JENIS MPPT IV. Hasil Dan Pembahasan A. Analisa Perbandingan Data dan Grafik Arus, Tegangan, serta Daya Output yang dihasilkan oleh Solar Charge Controller jenis PWM dan MPPT Berdasarkan data hasil penelitian yang dilaksanakan selama 2 hari, dimulai dari pukul WITA sampai dengan WITA dengan periode pengambilan data selama setengah jam sekali menggunakan alat ukur berupa Voltmeter dan Amperemeter dengan sistem pengumpulan data otomatis bebasis Arduino. Gambar 13. Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Arduino Perbandingan tegangan dan arus hasil penelitian serta perhitungan daya keluaran Output menggunakan persamaan maka diperoleh data sebagai berikut TABEL 3 DATA PERBANDINGAN TEGANGAN DAN ARUS SOLAR CHARGE CONTROLLER JENIS PWM DAN MPPT Berdasarkan data hasil penelitian diatas maka dapat diperoleh grafik perbandingan arus pengisian yang dihasilkan oleh SCC jenis PWM ataupun MPPT, dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Grafik Perbandingan Arus Output Jenis PWM dan MPPT PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 18 Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 14 dapat dilihat bahwa SCC jenis PWM menghasilkan arus yang lebih kecil dibandingkan SCC jenis MPPT yang mampu menghasilkan arus output yang lebih besar . Data yang diperoleh menunjukkan bahwa PWM hanya menghasilkan arus keluaran berkisar antara 2,914 Ampere hingga 4,365 Ampere dimana jika dibandingkan dengan SCC jenis MPPT dapat menghasilkan Arus yang relatif lebih besar yaitu berkisar antara 4,082 Ampere hingga 6,654 Ampere hal ini akan mempengaruhi kecepatan pengisian pada baterai Accu. TABEL 4 DATA PERBANDINGAN DAN GRAFIK DAYA OUTPUT YANG DIHASILKAN OLEH SOLAR CHARGE CONTROLLER JENIS PWM DAN MPPT Berikut merupakan grafik perbandingan daya keluaran pada SCC jenis PWM dan MPPT, data yang diperoleh berdasarkan perhitungan menggunakan persamaan maka diperoleh grafik sebagai berikut yang dapat dilihat pada Gambar 15 Gambar 15. Grafik Perbandingan Daya Output Jenis PWM dan MPPT Berdasarkan data Daya Keluaran Output rata-rata yang dapat dilihat pada Gambar 15 dapat diketahui bahwa Solar Charge Controller jenis MPPT dominan menghasilkan daya yang lebih besar dibandingkan dengan SCC jenis PWM dimana daya keluaran MPPT tertinggi yaitu 86,169 Watt dan paling rendah 54,08 sedangkah SCC jenis PWM memiliki keluaran paling maksimum yaitu 57,276 Watt dan paling rendah yaitu 38,348 Watt. B. Analisa Perbandingan Lama Pengisian Baterai Accu oleh Solar Charge Controller jenis PWM dan MPPT Berdasarkan hasil data perbandingan arus pengisian antara SCC jenis PWM dan MPPT maka dapat diperoleh data perbandingan waktu pengisian pada baterai Accu dengan kapasitas yang sama dengan menggunakan perhitungan pada persamaan 1. Waktu Pengisian Rata-Rata PWM Berikut merupakan perhitungan rata-rata lama waktu pengisian SCC jenis PWM dengan menggunakan rumus persamaan sebagi berikut T1 = CI 1 + 20% Keterangan I = Arus Pengisian Ampere C = Kapasitas Ampere Hours T1 = Waktu yang kita inginkan Hours 20% = % De-efisiensi Berikut merupakan hasil perhitungan lama waktu pengisian T1 = 1504,365 1 + 20% = 41,23711 Jam T2 = 1503,987 1 + 20% = 45,14673 Jam T3 = 1504,021 1 + 20% = 44,76498 Jam T4 = 1504,05 1 + 20% = 44,44444 Jam T5 = 1503,907 1 + 20% = 46,07115 Jam T6 = 1504,12 1 + 20% = 43,68932 Jam T7 = 1503,74 1 + 20% = 48,12834 Jam T8 = 1504,178 1 + 20% = 43,08281 Jam T9 = 1502,914 1 + 20% = 61,77076 Jam T10 = 1503,561 1 + 20% = 50,5476 Jam T11 = 1504,326 1 + 20% = 41,60888 Jam T12 = 1503,241 1 + 20% = 55,53841 Jam 2. Waktu Pengisian Rata-Rata MPPT Berikut merupakan perhitungan rata-rata lama waktu pengisian SCC jenis MPPT dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut T1 = CI 1 + 20% PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 19 Keterangan I = Arus Pengisian Ampere C = Kapasitas Ampere Hours T1 = Waktu yang kita inginkan Hours 20% = % De-efisiensi Berikut merupakan hasil perhitungan lama waktu pengisian T1 = 1506,654 1 + 20% = 27,05 Jam T2 = 1 + 20% = 31,20 Jam T3 = 1506,51 1 + 20% = 27,64 Jam T4 = 1505,294 1 + 20% = 34 Jam T5 = 1504,798 1 + 20% = 37,51 Jam T6 = 1506,064 1 + 20% = 29,68 Jam T7 = 1505,598 1 + 20% = 32,15 Jam T8 = 1505,914 1 + 20% = 30,43 Jam T9 = 1505,75 1 + 20% = 31,30 Jam T10 = 1504,082 1 + 20% = 44,09 Jam T11 = 1505,414 1 + 20% = 33,24 Jam T12 = 1504,957 1 + 20% = 36,31 Jam TABEL 5 ANALISIS PERBANDINGAN LAMA WAKTU PENGISIAN BATERAI ACCU DENGAN MENGUNAKAN SCC JENIS PWM DAN MPPT Gambar 16. Grafik Perbandingan Lama Waktu Pengisian Baterai Accu dengan menggunakan SCC jenis PWM dan MPPT Berdasarkan data hasil penelitian dan perhitungan menggunakan persamaan dapat diketahui perbandingan lama waktu pengisian baterai Accu dengan menggunakan 1 buah baterai dengan kapasitas 150 Ah serta 2 buah panel surya dengan merek solana berkapasitas 150 Wp namun dibandingkan dengan 2 jenis Solar Charging Controller yang berbeda yaitu jenis PWM dan MPPT dapat dilihat pada Gambar 16 SCC jenis MPPT memiliki kecepatan pengisian yang lebih cepat jika dibandingkan dengan SCC jenis PWM dengan waktu paling cepat 27 Jam dan paling lama 44 Jam sedangkan SCC jenis PWM dapat mengisi 1 buah baterai Accu dengan kapasitas 150 Ampere Hour paling cepat 41,6 Jam dan paling lama 61,7 Jam dengan dominan SCC jenis MPPT dapat melakukan pengisian Baterai Accu lebih cepat. C. Analisa Perbandingan SCC Jenis PWM dan MPPT pada Automatic Handwasher with Workstation. Berdasarkan data hasil perhitungan daya total pada Automatic Handwasher with Workstation dimana beban total adalah 180 Wh dan asumsi beban maksimum selama satu hari adalah sebesar kWh selama 6 jam pemakaian. Dengan membandingkan jenis SCC mana yang paling baik digunakan pada Automatic Handwasher with Worksatation maka SCC jenis MPPT yang paling baik dan efisien, hal ini disebabkan beban pada Workstation adalah beban yang besar yaitu kWh perhari sehingga memungkinkan untuk mempercepat pengosongan baterai maka dari itu SCC jenis MPPT dipilih karena dapat menghasilkan arus pengisian yang lebih besar yaitu paling tinggi 6,654 Ampere dan lama waktu pengisian paling cepat 27,05 jam. D. Alat Monitoring Tegangan dan Arus Secara Periodik Berikut merupakan pembahasan rancangan alat monitoring secara periodik dengan basis Arduino Uno dengan memanfaat beberapa modul tambahan diantaranya RTC 3231, Sensor Arus ACS 712-30 Ampere, Sensor Tegangan, Buck Converter 12 Volt dan SD Card Modul sebagai penyimpanan data logger secara periodik setiap setengah jam sekali. Berikut PoliGrid Vol. 03 No. 01, Juni 2022 ISSN 2723–4428 eISSN 2723-4436 Submitted 30/05/2022; Revised 30/05/2022; Accepted 14/06/2022; Online first 27/06/2022 20 merupakan skema alat yang akan telah dibangun dan digunakan ditunjukkan pada Gambar 17. Gambar 17. Pengawatan Alat Monitoring Arus dan Tegangan V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data hasil perbandingan SCC dan MPPT melalui pengamatan langsung dan mengacu pada referensi secara teori dan perhitungan dari data pengujian pada masing-masing SCC di Automatic Handwasher with Workstation maka dapat disimpulkan 1. Karakteristik tegangan berdasarkan tabel data hasil pengujian relatif sama dan stabil tidak ada perbedaan yang signifikan antara SCC jenis PWM maupun MPPT. 2. SCC jenis MPPT lebih baik dibanding SCC jenis PWM hal ini disebabkan beban pada Workstation adalah beban yang besar yaitu kWh perhari sehingga memungkinkan untuk mempercepat pengosongan baterai maka dari itu SCC jenis MPPT dipilih karena dapat menghasilkan arus pengisian yang lebih besar yaitu paling tinggi 6,654 Ampere dengan data sheet baterai jenis VRLA tipe VG12-150 Ah dimana arus maksimum pengisian adalah sebesar 15 Ampere sehingga arus 6,654 tidak akan merusak baterai maka didapat lama waktu pengisian paling cepat adalah 27,05 jam. 3. Berdasarkan perhitungan lama waktu pengisian dapat dilihat bahwa SCC jenis MPPT lebih cepat melakukan pengisian maksimum pada baterai sebanyak 1 buah dengan kapasitas 150 Ah yaitu selama 27,05 jam atau kurang dari 2 hari. 4. Penambahan jumlah beban pada Workstation dapat merubah perhitungan autonomy days, waktu pengisian, dan jumlah baterai. 5. Data berdasarkan hasil perhitungan teori panel surya dapat menghasilkan arus maksimum 16,58 Ampere dengan hubungan paralel 2 buah panel surya dengan kapasitas 150 Wp. B. Saran Berdasarkan data hasil perbandingan SCC dan MPPT melalui pengamatan langsung maka saran yang dapat diberikan penulis kepada pembaca adalah 1. Proses pengisian pada baterai Automatic Handwasher with Workstation dapat dipercepat dengan penambahan panel surya secara paralel untuk mendapatkan arus maksimum namun tidak lebih dari 15 Ampere berdasarkan data sheet dengan jenis baterai yang sama. 2. Dapat memperbanyak variabel penelitian atau lama waktu pengamatan agar hasil pengamatan lebih maksimal. REFERENSI [1] J. Jamaaluddin, I. Anshory, E. Rosnawati, and D. K. Aji, “Analisa Perbandingan PWM Dan MPPT Untuk Beban Di Atas 200 W,” pp. 123–129. [2] B. H. Purwoto, “Efisiensi Penggunaan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Alternatif,” Emit. J. Tek. Elektro, vol. 18, no. 01, pp. 10–14, 2018, doi [3] Nino Wananda, “Analisa Perbandingan Optimasi Pengisian Daya Baterai Accu Pada PLTB Dan PLTS Menggunakan Solar Charger Controller Tipe PWM Dan MPPT,” 2019. [4] I. M. A. N. I BAGUS PUTU EKA PAKSI YUDA, ABDUL NATSIR, “Rancang Bangun Solar Charge Controller Dengan Metode MPPT Berbasis Mikrokontroller Arduino Nano,” 2018. [5] A. R. MARGOLANG, “Rancang Bangun Dispenser Minyak Goreng Dengan Flowmeter Mekanik Dilengkapi dengan Micro SD Dan RTC Berbasis Mikrokontoler ATMEGA328,” 2021. [6] M. Y. Iqbar, K. Paranita, and K. Riyanti, “Rancang Bangun Lampu Portable Otomatis Menggunakan RTC Berbasis Arduino,” Antivirus, vol. 14, no. 1, pp. 51–62, 2020. [7] M. AL ARIFIN, “Sistem Monitoring Genset Berbasis Iot Di Bts Rembangan,” 2020. [8] Faudin, Agus, “Tutorial Akses Sensor Arus,” 2017.Online. Available [Diakses 31 Agustus 2021]. [9] Indoware - Electronic Online Store, “Micro SD Card Modul SPI Antarmuka Mini card reader TF,” 2021.Online. Available [Diakses 04 September 2021]. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Hari PurwotoPeneltian ini bertujuan memberikan memberikan gambaran yang jelas mengenai efisiensi penggunaan Panel Surya sebagai sumber energi alternatif jika dibandingkan dengan penggunaan generator/Genset sebagai sumber energi untuk peralatan listrik. Dalam penelitian ini, digunakan Panel Surya dengan kapasitas 100 WP, yang mana energy yang dihasilkan Panel Surya tersebut kemudian disimpan dalam baterai accu dengan kapasitas 12 volt 70 Ah. Energi listrik yang dihasilkan oleh Panel Surya tersebut masih berupa energi listrik dengan tegangan searah. Oleh karena kebanyakan peralatan listrik yang ada menggunakan tegangan bolak-balik, maka diperlukan sebuah inverter untuk mengubah tegangan searah yang dihasilkan oleh Panel Surya menjadi tegangan bolak balik. Inverter yang digunakan dalam penelitian ini berkapasitas 2000 watt sebagai pengubah tegangan DC 12 volt ke AC 220 vol, yang kemudian akan digunakan sebagai sumber energi listrik untuk peralatan listrik yang berupa blender dan lampu Perbandingan Optimasi Pengisian Daya Baterai Accu Pada PLTB Dan PLTS Menggunakan Solar Charger Controller Tipe PWM Dan MPPTNino WanandaNino Wananda, "Analisa Perbandingan Optimasi Pengisian Daya Baterai Accu Pada PLTB Dan PLTS Menggunakan Solar Charger Controller Tipe PWM Dan MPPT," Bangun Solar Charge Controller Dengan Metode MPPT Berbasis Mikrokontroller Arduino NanoI M A N Bagus Putu Eka PaksiAbdul YudaNatsirI. M. A. N. I BAGUS PUTU EKA PAKSI YUDA, ABDUL NATSIR, "Rancang Bangun Solar Charge Controller Dengan Metode MPPT Berbasis Mikrokontroller Arduino Nano," Bangun Dispenser Minyak Goreng Dengan Flowmeter Mekanik Dilengkapi dengan Micro SD Dan RTC Berbasis Mikrokontoler ATMEGA328A R MargolangA. R. MARGOLANG, "Rancang Bangun Dispenser Minyak Goreng Dengan Flowmeter Mekanik Dilengkapi dengan Micro SD Dan RTC Berbasis Mikrokontoler ATMEGA328," Bangun Lampu Portable Otomatis Menggunakan RTC Berbasis ArduinoM Y IqbarK ParanitaK RiyantiM. Y. Iqbar, K. Paranita, and K. Riyanti, "Rancang Bangun Lampu Portable Otomatis Menggunakan RTC Berbasis Arduino," Antivirus, vol. 14, no. 1, pp. 51-62, Monitoring Genset Berbasis Iot Di Bts RembanganA L ArifinM. AL ARIFIN, "Sistem Monitoring Genset Berbasis Iot Di Bts Rembangan," Akses Sensor ArusAgus FaudinFaudin, Agus, "Tutorial Akses Sensor Arus," 2017.Online. Available [Diakses 31 Agustus 2021].Micro SD Card Modul SPI Antarmuka Mini card reader TFIndoware -Electronic Online StoreIndoware -Electronic Online Store, "Micro SD Card Modul SPI Antarmuka Mini card reader TF," 2021.Online. Available [Diakses 04 September 2021].

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab 2 Tinjauan Pustaka. 2.1. Baterai. Baterai adalah alat yang dapat menyimpan energi kimia dan menjadikannya energi listrik bila diperlukan. Baterai telah dikenal luas dalam penggunaannya sebagai sumber energi benda-benda elektronik seperti mainan anak, lampu senter, dan lain-lain. 10+ Cara Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. Mengalirkan uap dari sistem pengisian baterai. Perhatikan contohnya pada gambar dibawah. Tegangan pengisian maksimum untuk baterai gel adalah 14,1 atau 14,4 volt, yang lebih rendah dari kebutuhan baterai tipe basah atau agm vrla untuk pengisian penuh. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah a lower. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah a Pembatasan Pengisian Daya BateraiPada Tutup Baterai Terdapat Lubang Ventilasi Yang Berfungsi Untuk Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah A Lower Level C Side Level E Produsen Baterai Menentukan Dod Maksimum Yang Disarankan Untuk Kinerja Baterai Yang Lower Level B Upper Level C Side Level D Medium Level E Fair Level 21 Bagian Komponen Motor Starter Yang Berfungsi dari 10+ Cara Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. Side level supaya tetap di level ideal, maka ketinggian air aki harus. Dalam sebuah kendaraan mobil terdapat beberapa sistem seperti. Tinggi maksimum pengisian air baterai adalah posted on april 15, 2021 by dagangpl benang pe kekuatan tinggi 300m rajut 4 helai nomor senar aksesori pancing. Mengalirkan uap dari sistem pengisian baterai. Siklus hidup cycle life baterai adalah banyaknya. Dudukan headphone benks grand pro untuk airpods max adalah peningkatan yang disambut baik dari yang asli. Banyak Produsen Baterai Menentukan Dod Maksimum Yang Disarankan Untuk Kinerja Baterai Yang Optimal. Mengatur pembatasan pengisian daya baterai A Lower Level B Upper Level C Side Level D Medium Level E Fair Level 21 Bagian Komponen Motor Starter Yang Berfungsi Untuk. Ketika melakukan pengisian, hal yang harus diperhatikan antara lain Kesimpulan dari 10+ Cara Mudah Tinggi Maksimum Pengisian Air Baterai Adalah Terkini. Ketika melakukan pengisian, hal yang harus diperhatikan antara lain .
  • 9sppxvst5p.pages.dev/455
  • 9sppxvst5p.pages.dev/539
  • 9sppxvst5p.pages.dev/367
  • 9sppxvst5p.pages.dev/210
  • 9sppxvst5p.pages.dev/411
  • 9sppxvst5p.pages.dev/721
  • 9sppxvst5p.pages.dev/108
  • 9sppxvst5p.pages.dev/232
  • 9sppxvst5p.pages.dev/719
  • 9sppxvst5p.pages.dev/525
  • 9sppxvst5p.pages.dev/771
  • 9sppxvst5p.pages.dev/622
  • 9sppxvst5p.pages.dev/365
  • 9sppxvst5p.pages.dev/393
  • 9sppxvst5p.pages.dev/767
  • tinggi maksimum pengisian air baterai adalah